bogortraffic.com, BANDUNG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengingatkan seluruh daerah di Jawa Barat untuk bersiap menghadapi potensi kekeringan dan kebakaran lahan selama musim kemarau. Bey telat mengeluarkan surat keputusan tentang siaga darurat kekeringan melalui Kepgub Nomor 330/Kep.233-BPBD/2024.
Dalam Kepgub tersebut, Bey mengungkapkan bahwa potensi kekeringan di Jawa Barat diperkirakan akan berlangsung cukup lama. Status siaga darurat kekeringan ditetapkan mulai 1 Juni hingga 30 September 2024.
“Untuk mencegah dan menangani dampak kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan akibat kekeringan perlu menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan,” ujar Bey dalam Kepgub tersebut yang dikutip pada Kamis (1/8/2024).
“Masa berlaku status siaga darurat bencana dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan penanggulangan darurat bencana di lapangan,” lanjut keterangan Kepgub itu.
Bey juga mengkhawatirkan bahwa siaga darurat kekeringan dapat mengganggu masa panen di Jawa Barat. Ia mencontohkan kejadian di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, tahun lalu, di mana petani terdampak kekeringan panjang.
Untuk mengatasi hal ini, Bey mengusulkan agar petani mempercepat masa tanam mulai Agustus 2024, didukung oleh sistem pompanisasi.
“Tahun ini panen kedua, tapi musim tanamnya baru satu kali, terakhir itu akhir tahun lalu baru panen Bulan Maret, ini yang kedua. Biasanya mereka akan menanam lagi akhir tahun, atau awal tahun,” jelasnya.
“Dengan sistem pompanisasi yang ada, mereka akan menanam lagi Agustus dengan bantuan pompa. Biasanya, mereka akan menyewa pompa, tapi saya akan upayakan mereka mendapat bantuan pompa dari Kementerian Pertanian,” tutup Bey.