BPBD Kota Bogor Gencarkan Sosialisasi Mitigasi Bencana di Sekolah

BPBD Kota Bogor sosialisasi mitigasi bencana ke sekolah-sekolah. (Foto: Dok. ANTARA/Shabrina Zakaria)

bogortraffic.com, BOGOR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana melalui sosialisasi mitigasi ke berbagai sekolah di wilayahnya. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor: 100.3.4/4174-BPBD tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi yang dikeluarkan Pemerintah Kota Bogor pada 26 Agustus 2024.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, mengungkapkan bahwa sejak awal tahun 2024, pihaknya telah melakukan kunjungan ke 45 sekolah serta berbagai lembaga swasta dan pemerintah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang penanganan bencana kepada para siswa dan guru.

Berita Lainnya

“Dari Januari sampai sekarang, sudah 45 kali kunjungan ke sekolah-sekolah. Kami memberikan materi mulai dari manajemen bencana, penanganan luka, hingga pembagian tugas dan peran guru saat bencana terjadi,” jelas Hidayatulloh, Jumat (11/10).

Hingga saat ini, program sosialisasi mitigasi bencana di Sekolah Pendidikan Aman Bencana telah menjangkau 7.609 peserta. Menurut Hidayatulloh, sekolah-sekolah yang ingin menerima sosialisasi bisa mengajukan permohonan secara resmi ke BPBD Kota Bogor, agar jadwal dapat diatur dengan baik.

“Giat mitigasi ini dilakukan berdasarkan permintaan dari sekolah-sekolah, sehingga memudahkan kami untuk mengatur jadwal tanpa bentrok dengan kegiatan lainnya,” tambahnya.

Selain di sekolah, BPBD juga melakukan sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat, dengan total 717 peserta. Kegiatan ini juga dilakukan di Kelurahan Tangguh Bencana, seperti di Ciwaringin, Cilendek Barat, dan Panaragan, dengan jumlah peserta sebanyak 198 orang.

“Secara keseluruhan, jumlah peserta yang telah mengikuti sosialisasi mitigasi bencana mencapai 8.524 orang,” pungkas Hidayatulloh.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya pelajar, memiliki pemahaman lebih baik dalam menghadapi situasi bencana serta mampu merespons dengan tepat jika terjadi bencana alam di kemudian hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan