LPS Siapkan Sistem Teknologi Informasi untuk 100 BPR dalam Program Percontohan

Lembaga Penjamin Simpanan. (Foto: Dok. Ist)

bogortraffic.com, JAKARTA- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tengah menyiapkan program percontohan (pilot project) penerapan sistem teknologi informasi (IT) untuk 100 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing BPR dengan bank umum dan platform pinjaman daring (pinjol), serta memperkuat peran BPR dalam industri keuangan.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi modernisasi sektor BPR.

Berita Lainnya

“Kami (LPS) sedang mengembangkan sistem IT untuk BPR. Tahun ini sudah dilakukan studinya. Tahun depan kita akan mulai membeli hardware-nya dan melakukan pilot program,” ujar Purbaya pada Senin (30/9/2024).

Selain penerapan teknologi, LPS juga berencana mengembangkan program pelatihan manajemen jarak jauh bagi BPR. Pelatihan ini akan membantu memperkuat kompetensi manajemen di BPR agar lebih siap menghadapi tantangan dalam industri keuangan yang terus berkembang.

Purbaya menyebutkan, LPS telah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp100 miliar untuk tahun 2025 guna mendukung implementasi sistem teknologi dan pelatihan tersebut.

Dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BPR, LPS juga berupaya mempercepat proses pembayaran klaim bagi nasabah BPR yang ditutup. LPS menargetkan seluruh dana nasabah dapat dicairkan dalam waktu tujuh hari setelah keputusan penutupan BPR.

“Bahkan dalam lima hari, paling tidak 50 persen dari dana nasabah sudah bisa dicairkan,” tambah Purbaya.

Melalui program ini, LPS berharap dapat memperkuat sektor BPR dan memastikan keberlanjutan operasional mereka di tengah persaingan industri keuangan yang semakin ketat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan