Potensi Kecelakaan Tinggi di Underpass Batutulis, Ini Kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota

Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari dan Plt Kepala Dinas PUPR Kota Bogor Atep Budiman saat uji kelaikan Terowongan Batutulis. (Foto: Dok. Pemkot Bogor)

bogortraffic.com, BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Satlantas Polresta Bogor Kota menggelar uji kelaikan pembangunan Underpass Batutulis, Kota Bogor. Uji coba yang dilaksanakan pada Senin (30/9) menggunakan dua bus besar, mengingat jalur ini kerap dilalui oleh wisatawan dan menjadi alternatif menuju Cigombong hingga Sukabumi. Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk memastikan jalur tersebut aman digunakan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Herry Antasari, menyatakan bahwa uji coba ini dilakukan guna memastikan jalan tersebut memenuhi standar keamanan sebelum digunakan oleh masyarakat.

Berita Lainnya

“Setelah jalan ini berfungsi, tanggung jawabnya akan berada di Pemkot bersama pihak kepolisian, karena ini merupakan jalan daerah,” ujar Herry, Selasa (1/10/2024).

Proyek pembangunan Underpass Batutulis merupakan bagian dari program Kementerian Perhubungan yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Bandung) wilayah Bogor-Sukabumi. Pembangunan ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di sekitar Stasiun Batutulis.

Namun, Herry menyoroti beberapa tikungan sempit di jalur menuju underpass yang dinilai berpotensi menimbulkan kemacetan, terutama jika kendaraan besar, seperti bus, saling berpapasan di tikungan tersebut.

“Lingkungan tikungan yang tajam harus dipastikan tidak menjadi sumber kemacetan di masa mendatang,” tambahnya.

Polisi Soroti Potensi Kecelakaan

Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Ardi Wibowo, mengungkapkan bahwa radius tikungan di jalur underpass Batutulis terlalu kecil untuk dilalui oleh kendaraan besar secara bersamaan dari dua arah. Kondisi ini, menurut Ardi, meningkatkan risiko kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas.

“Pada uji coba dengan bus besar, ditemukan bahwa radius tikungan di simpang jalan Batakal underpass Batutulis terlalu kecil, sehingga tidak memungkinkan dilalui oleh kendaraan besar dari kedua arah secara bersamaan,” jelas Ardi.

Selain itu, Ardi juga menekankan pentingnya penambahan rambu lalu lintas serta perbaikan pemasangan rambu di lokasi tersebut. Dia juga mengingatkan tentang potensi longsor di sekitar tebing underpass yang memerlukan perhatian khusus dari pelaksana proyek.

“Rambu lalu lintas perlu diperbaiki, dan perhatian harus diberikan pada potensi bencana longsor di sekitar jalur underpass Batutulis,” tutup Ardi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan