bogortraffic.com, TANGERANG- Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney Airports) resmi mengonfirmasi bahwa periode posko Lebaran 2025 akan berlangsung selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini akan berkoordinasi langsung dengan 37 bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia.
“Selama 22 hari tersebut, kami berkoordinasi langsung dengan 37 bandara yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia,” ujar Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, dalam konferensi pers pembukaan Posko Lebaran di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (20/3).
InJourney Airports memproyeksikan jumlah penumpang pesawat selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025 mencapai 10,8 juta orang. Dengan angka tersebut, trafik penerbangan Lebaran tahun ini melampaui periode sebelumnya, terutama dibandingkan masa pandemi COVID-19.
Secara khusus, Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan melayani sekitar 3,5 juta penumpang selama periode posko, dengan peningkatan 12 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara secara nasional, kenaikan jumlah penumpang diprediksi mencapai 9 persen.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan selama puncak arus mudik dan arus balik, InJourney Airports dan PT Angkasa Pura Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya adalah dengan menambah 16.294 personel tambahan yang bertugas di bandara.
Selain itu, setiap cabang bandara juga telah memiliki rencana kontinjensi untuk menghadapi kondisi tidak normal (irregularities), seperti cuaca buruk, keterlambatan pesawat, dan faktor lain yang berpotensi mengganggu operasional penerbangan.
“Rekan-rekan di masing-masing cabang juga memiliki rencana kontinjensi jika terjadi kondisi tidak normal. Hal ini bisa disebabkan oleh cuaca, keterlambatan pesawat, atau faktor lainnya yang berpotensi menimbulkan gangguan penerbangan, dan semua ini telah kami antisipasi dengan baik,” tambah Faik.
Dengan persiapan matang ini, InJourney Airports optimis dapat memberikan layanan optimal bagi masyarakat yang melakukan perjalanan udara selama periode Lebaran 2025.