Bogor Traffic, Pariwisata – UNESCO memberikan peringatan serius terkait pengelolaan Danau Toba dan status Global Geopark-nya yang terancam dicabut.
Melalui laman resmi unesco.org, UNESCO mengumumkan bahwa status Global Geopark UNESCO harus divalidasi ulang setiap empat tahun untuk memastikan kualitas kawasan tersebut.
Dalam validasi ulang terbaru, UNESCO memberikan “kartu hijau” kepada 29 destinasi sementara 5 destinasi lainnya mendapatkan “kartu kuning.”
Salah satu dari lima destinasi yang menerima kartu kuning adalah Danau Toba, Indonesia. Danau Toba mendapat peringatan karena minimnya tindakan yang diambil oleh pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) Provinsi Sumatera Utara dalam menjaga kawasan ini.
Pihak pengelola Danau Toba diberikan waktu dua tahun untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh UNESCO setelah menerima kartu kuning. Jika standar tersebut tidak terpenuhi dalam waktu yang ditentukan, UNESCO dapat memberikan “kartu merah,” yang berarti status Global Geopark Danau Toba akan dicabut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menanggapi peringatan UNESCO sebagai teguran yang serius.
Dia mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam menjaga Danau Toba sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Kartu kuning merupakan satu panggilan untuk kita semua untuk memastikan bahwa Geopark Kaldera Danau Toba yang luar biasa ini dapat kita jaga sehingga tetap memegang status UNESCO Global Geopark.” ujar Sandiaga
Ia juga menekankan pentingnya segera mengambil langkah-langkah perbaikan untuk mencegah status tersebut dicabut.
“Saya mendesak agar langkah-langkah ini segera dilakukan dan kita memastikan bahwa kami memenuhi syarat-syarat sehingga kita dapat berkontribusi pada kesejahteraan dan keberlanjutan lingkungan di UNESCO Geopark Danau Toba,” kata Sandiaga Uno.