Tinjau 3 Pasar, Sekda Fokus Pada Kesejahteraan dan Kebersihan

KOTA BOGOR – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, melakukan peninjauan di tiga pasar, yaitu Pasar Jambu Dua, Pasar Tanah Baru, dan Pasar Pamoyanan, didampingi oleh Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir, dan jajaran, pada Kamis (12/10/2023).

Saat peninjauan, Syarifah menekankan pentingnya menjadikan pasar-pasar tersebut ramah terhadap perempuan, menyediakan fasilitas seperti ruang laktasi dan kamar mandi terpisah untuk pria dan wanita. Selain itu, dia menginginkan pasar yang ramah terhadap disabilitas dan anak, jika ada lahan atau area yang dapat digunakan.

Berita Lainnya

Pemantauan melibatkan aspek kualitas bangunan, target penyelesaian, sistem drainase, pengelolaan sampah, listrik, dan operasional pasar. Syarifah memastikan bahwa pasar-pasar yang sedang dibangun atau yang sudah ada harus menjadi tempat yang bersih.

“Jika hal-hal yang mendasar sudah ada, pengelolaannya baik dan nyaman, maka pembeli dan penjual juga akan nyaman. Tentunya ini menjadi tantangan, tidak sekedar membangun pasar tetapi pemeliharaannya harus diperhatikan bersama, baik oleh pengelola, pembeli hingga yang utama oleh para pedagang. Ke depan ini akan kita bahas bersama-sama,” kata Sekda.

Syarifah juga memberikan peringatan khusus terkait instalasi listrik, mengingatkan agar pengelola pasar dan para pedagang tidak membuat sambungan yang berpotensi menambah semrawut dan membahayakan.

Ia juga menyoroti pengelolaan sampah, mengupayakan agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor dapat memproses sampah di tempat, memaksimalkan untuk budidaya maggot.

“Jika sampahnya bisa dikelola dan mendatangkan penghasilan, maka akan lebih baik,” katanya.

Mengenai ruang kosong di pasar, Syarifah mendorong agar dipasang layar LED yang dapat menjadi sumber pendapatan melalui iklan, membantu dalam pengendalian inflasi Kota Bogor, dan memberikan informasi harga komoditas kepada masyarakat.

Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor, Muzakkir menyebutkan, di Pasar Tanah Baru ada 126 los dan Pasar Pamoyanan ada 39 los, peruntukannya bagi para pedagang yang merupakan masyarakat sekitar pasar.

“90 persen pedagang yang diutamakan dan diprioritaskan adalah masyarakat sekitar. Tujuan kita membangun pasar-pasar di pinggir kota diantaranya agar masyarakat yang ingin membeli dan memenuhi kebutuhannya tidak harus ke tengah kota, selain untuk mengurai kemacetan,” kata Muzakkir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan