Bogortraffic.com, KOTA BOGOR- Plaza Balai Kota Bogor dipadati oleh warga setempat yang antusias menyambut Balkot Ramadan Fest 2024 yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, pada Senin kemarin. Acara yang merupakan kali kedua ini telah dinantikan oleh masyarakat dan juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Balkot Ramadan Fest ini sangat dinantikan oleh warga Kota Bogor, karena selain menyediakan barang-barang dengan harga terjangkau, juga memberikan berbagai layanan publik. Tidak ketinggalan, para pelaku UMKM juga sangat menantikan acara ini, karena tahun lalu, omset mereka mencapai Rp 1 miliar,” ujar Bima Arya.
Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menyampaikan bahwa ini merupakan kali kedua Balkot Ramadan Fest diadakan sejak pertama kali digelar pada tahun 2023. Antusiasme UMKM untuk bergabung dalam acara ini meningkat pesat, dengan jumlah peserta yang dua kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya, mencapai 280 peserta yang tersebar di area indoor dan outdoor.
“Di area outdoor, terdapat 78 stan yang menjual berbagai sembako, kuliner, dan produk UMKM, sementara di area indoor terdapat 29 stan yang menampilkan produk fashion lokal Kota Bogor,” ungkapnya.
Syarifah menambahkan bahwa dalam penyelenggaraan Balkot Ramadan Fest ini, Pemerintah Kota Bogor dibantu oleh berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Perum Bulog, Bapanas, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Rajawali Nusindo Indonesia (RNI), serta delapan vendor dan 13 ritel lainnya yang turut serta dalam memeriahkan acara ini.
“Selain itu, tersedia juga layanan pembayaran PBB, pajak kendaraan bermotor Samsat, pembayaran PDAM, layanan catatan sipil, pelayanan SIM dari Polresta Bogor Kota, penukaran uang dari Bank BJB, dan pemeriksaan kesehatan gratis dari Dinkes Kota Bogor,” jelas Syarifah.
Menurutnya, Balkot Ramadan Fest memiliki tiga tujuan utama: pertama, memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pangan dan sandang selama bulan Ramadan; kedua, meningkatkan pendapatan dan ekonomi UMKM di Kota Bogor; dan ketiga, membantu dalam pengendalian tingkat inflasi melalui penyediaan komoditas barang yang lebih terjangkau.
“Dalam upaya pengendalian inflasi selama bulan puasa, kami juga telah menyelenggarakan 18 kali Gerakan Pasar Murah (GPM) yang sangat membantu masyarakat dalam memperoleh barang-barang dengan harga terjangkau,” pungkasnya.