bogortraffic.com, BOGOR- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, memperkenalkan konsep Situ Front City dalam konferensi internasional 60th ISOCARP World Congress yang berlangsung di New Clark City, Filipina pada 10-13 September 2024.
Ajat menjelaskan bahwa Situ Front City merupakan solusi Kabupaten Bogor untuk menjaga hulu Jabodetabekpunjur sekaligus menyediakan permukiman yang sejuk dan nyaman di kaki Gunung Salak.
“Situ Front City menawarkan perumahan vertikal di sekitar danau, memungkinkan masyarakat tinggal di lahan yang lebih kecil namun tetap menikmati ruang terbuka hijau yang luas,” ujar Ajat di Cibinong, Selasa.
Kawasan ini juga dilengkapi dengan infrastruktur hijau yang memungkinkan masyarakat memenuhi kebutuhannya dengan berjalan kaki atau bersepeda, mendorong gaya hidup berkelanjutan dan rendah karbon.
Ajat berharap bahwa konsep ini akan memperkenalkan Kabupaten Bogor ke dunia perencanaan global, dan sebaliknya, mengundang inovasi internasional ke daerah tersebut.
Pada konferensi ini, Ajat berbagi panggung dengan dua pembicara lain, yakni Dr. David Mountain dari RTPI dan Dushko Bogunovich dari ISOCARP. Mereka menyampaikan bahwa kota mandiri yang dirancang dengan prinsip regeneratif dan berkelanjutan dapat menjadi solusi bagi tantangan urbanisasi dan perubahan iklim.
Dalam forum tersebut, delegasi dari berbagai negara berbagi pandangan tentang tantangan dan peluang dalam perencanaan kota baru yang berkelanjutan. Beberapa topik yang dibahas termasuk rekayasa kawasan metropolitan, desain perkotaan berkelanjutan, strategi dekarbonisasi, dan inovasi untuk adaptasi perkotaan yang tahan terhadap perubahan iklim.
Ajat juga menyatakan bahwa Kabupaten Bogor akan menjadi tuan rumah konferensi ISOCARP pada tahun 2026, yang akan diikuti oleh 85 negara dari kawasan Asia-Pasifik.
“Ini adalah bagian dari misi kami untuk membawa Bogor ke dunia dan membawa dunia ke Bogor,” ungkapnya.
ISOCARP (International Society of City and Regional Planners) adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1965 dan beranggotakan para perencana kota dari lebih dari 80 negara. Organisasi ini diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan Eropa, serta bekerja sama dengan UNESCO.
Delegasi Indonesia dalam kongres tersebut juga terdiri dari perwakilan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta beberapa provinsi, termasuk Jawa Barat dan Kabupaten Bogor.