Bogortraffic.com, Melbourne – Presiden Jokowi (Joko Widodo) menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam memperingati 50 tahun hubungan kemitraan pada sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Australia.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menyoroti tanggung jawab bersama ASEAN dan Australia untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Sebagai mitra wicara tertua, ASEAN dan Australia memiliki peran strategis dalam mewujudkan tujuan ini.
“Sebagai mitra wicara tertua, mitra komprehensif strategis dan mitra penghubung dengan Kawasan Pasifik, ASEAN dan Australia sama-sama berbagi kawasan di mana stabilitas, perdamaian dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi juga menegaskan potensi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi global yang diprediksi akan menduduki peringkat keempat dunia pada tahun 2040. Dengan populasi lebih dari 650 juta orang, sebagian besar adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, dukungan Australia diharapkan untuk memaksimalkan potensi tersebut.
Untuk mendorong kerja sama ekonomi, Presiden Jokowi mengusulkan penguatan integrasi ekonomi dan peningkatan investasi Australia di Asia Tenggara, termasuk melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040. Selain itu, kerja sama dalam bidang perdagangan seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) juga menjadi fokus.
“Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai USD28,1 miliar dapat segera direalisasikan,” ungkap Presiden.
Dalam bidang lingkungan, Presiden menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia dalam menghadapi perubahan iklim di ASEAN. Dukungan Australia diharapkan tidak hanya dalam bentuk investasi, tetapi juga dalam kemudahan akses pembiayaan inovatif dan transfer teknologi.
“Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik,” ucap Presiden.
Presiden Jokowi juga mendorong kerja sama dalam transformasi digital, dengan mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement pada tahun sebelumnya. Dukungan Australia diharapkan dapat memperkuat kemampuan dan pengetahuan serta membangun kemitraan publik dan privat yang kokoh.
Dalam penutup, Presiden Jokowi menekankan bahwa ASEAN dan Australia memiliki masa depan yang sama dan harus bersama-sama menjadi motor penggerak untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera. “ASEAN dan Australia adalah mitra besar untuk saat ini dan masa depan,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia adalah sejumlah menteri kabinet, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.