Pengamanan Mudik 2024, Dishub Kabupaten Bogor Siapkan 435 Personil dan Teknologi ATCS

Dinas Perhubungan (Dishub) lakukan pengamanan mudik hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah. (Foto Dok. Dishub Kabupaten Bogor)

Bogortraffic.com, KABUPATEN BOGOR- – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah melakukan langkah proaktif dalam persiapan pengamanan mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Dengan memanfaatkan teknologi canggih melalui ATCS (Area Traffic Control System), serta menyiapkan 435 personil yang akan ditugaskan di 10 titik Pos Pengamanan (Pospam) yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor.

Plt. Sekretaris Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Hengky, menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi pengamanan yang komprehensif untuk menghadapi arus mudik.

Berita Lainnya

“Kami telah menerjunkan 435 personil dan memanfaatkan teknologi ATCS untuk memantau arus lalu lintas secara real-time. Hal ini memungkinkan kami untuk mengambil tindakan cepat dalam mengatasi kemacetan yang terjadi,” ungkapnya.

Dalam upaya memastikan keselamatan kendaraan yang digunakan untuk mudik, Dishub juga aktif melakukan ramp check atau uji kelayakan kendaraan.

“Kami telah melakukan ramp check jauh-jauh hari sebelum Lebaran, termasuk ke PO kendaraan dan perusahaan bus di Kabupaten Bogor, terminal, pool bus, dan rest area. Kendaraan yang lolos uji kelayakan akan dipastikan aman untuk digunakan selama mudik,” jelas Dadang.

Pemeriksaan kendaraan dilakukan secara intensif mulai satu bulan sebelum Lebaran, hingga setelah Lebaran. Hal ini bertujuan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima, karena tidak hanya digunakan untuk mudik tetapi juga untuk berwisata pasca Hari Raya Idul Fitri.

Dadang juga memberikan himbauan kepada masyarakat yang akan melakukan mudik.

“Pastikan kendaraan telah lolos uji kelayakan, pastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat, beristirahatlah di pospam jika merasa lelah, patuhi peraturan lalu lintas, dan hindari penggunaan narkoba atau zat terlarang lainnya,” tegasnya.

Dadang juga menyarankan agar jika jarak tempuh mudik lebih dari 100 km, sebaiknya tidak menggunakan kendaraan roda dua, melainkan memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah atau menggunakan angkutan massal untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan perjalanan.

Tinggalkan Balasan