bogortraffic.com, BOGOR- Momentum peringatan Hari Guru Nasional 2024 dan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79 membawa perhatian pada isu kekurangan guru di berbagai daerah, termasuk Kota Bogor. Ketua Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor, Deddy Karyadi, mengungkapkan bahwa kebijakan perekrutan guru yang terpusat masih belum mampu memenuhi kebutuhan guru di Kota Bogor.
“Kebijakan pemerintah pusat terkait pengadaan guru perlu ditinjau ulang. Ada kesenjangan signifikan antara jumlah guru yang pensiun dengan perekrutan guru baru, termasuk melalui skema PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Kuota yang ada belum cukup untuk menutup gap ini,” ujar Deddy pada Senin (25/11/2024).
Ketua PGRI Kota Bogor, Ade Sutisna, menambahkan bahwa setiap bulan terdapat sekitar 20 guru di Kota Bogor yang memasuki masa pensiun. Namun, pembatasan pada perekrutan guru honorer dan kebijakan perekrutan PPPK yang terbatas membuat kesenjangan ini semakin terasa.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2023/2024, jumlah guru tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Bogor, baik negeri maupun swasta, tercatat sebanyak 5.038 orang. Sementara itu, jumlah murid mencapai 99.682 siswa, menciptakan rasio guru-murid yang cukup tinggi.
Kesenjangan ini berdampak langsung pada efektivitas pembelajaran di sekolah. Guru harus menangani lebih banyak siswa, yang dapat memengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan.
“Semakin sedikit guru yang tersedia, semakin sulit untuk memberikan perhatian yang memadai kepada setiap siswa. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” kata Ade Sutisna.
Deddy Karyadi dan Ade Sutisna berharap pemerintah pusat mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, termasuk memperluas kuota PPPK dan mengkaji ulang kebijakan pembatasan perekrutan guru honorer.
“Kami berharap pemerintah dapat memberikan solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan ini, agar pendidikan di Kota Bogor dapat terus berkembang dengan baik,” tutup Deddy.
Peringatan Hari Guru Nasional ini menjadi pengingat penting akan peran besar guru dalam membangun generasi penerus bangsa, sekaligus menjadi momen refleksi atas tantangan yang mereka hadapi di lapangan.