bogortraffic.com, JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menunjukkan optimisme setelah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) turun ke level 6 persen. Penurunan ini dianggap sebagai sinyal positif untuk pertumbuhan ekonomi dan bisnis perbankan di Indonesia.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, mengungkapkan keyakinannya bahwa penurunan suku bunga ini akan memberikan momentum yang baik bagi perekonomian
. “Suku bunga sudah turun, harusnya lebih yakin. Ini momentum politiknya juga smooth, transisinya sudah berjalan, dan bunga turun. Banyak sekali parameter yang mendukung optimisme,” ujar Royke di BNI Tower, Jakarta, Senin (30/9/2024).
Meski demikian, Royke mencatat bahwa permintaan kredit belum terlihat signifikan, meskipun dirinya tetap optimis pertumbuhan kredit BNI akan berada di kisaran double digit.
“Masih double digit, sekitar 10 persen. Permintaan (kredit) belum kelihatan karena orang masih menunggu,” tambahnya.
Pada semester pertama 2024, BNI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi senilai Rp10,7 triliun, yang mencerminkan pertumbuhan sebesar 3,8 persen secara tahunan (yoy). Selama periode yang sama, BNI juga menyalurkan kredit sebesar Rp726,98 triliun, naik 11,71 persen dari Rp650,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BNI tumbuh sebesar 0,96 persen dari Rp765 triliun menjadi Rp772,32 triliun. Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun permintaan kredit belum sepenuhnya terlihat, BNI tetap menjaga kinerja positif di tengah perubahan suku bunga.