Pemkab Bogor Aktif dalam Upaya Cegah Stunting

KABUPATEN BOGOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menggelar kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting.

Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan sasaran penanganan stunting, yang mencakup calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, bayi di bawah dua tahun (baduta), dan balita.

Berita Lainnya

Diseminasi audit kasus stunting ini juga merupakan langkah awal dalam penyusunan tatalaksana pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Bogor.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Indomaret dan Bebelac, yang secara simbolis memberikan bantuan 250 paket nutrisi kepada keluarga rentan stunting.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kesejahteraan Rakyat, Makmur, yang mewakili Bupati Bogor, menekankan pentingnya audit kasus stunting sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengatasi stunting.

“Sasaran audit kasus stunting terdiri dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca bersalin, baduta dan balita,” kata Makmur.

Makmur menjelaskan, hasil dari diseminasi audit kasus stunting ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk mengelola dan mencegah stunting serta memberikan data valid yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

“Para camat dan kepala desa yang menjadi fokus audit kasus stunting pada tahun 2023, agar memprioritaskan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan dan desa,” ujar Makmur.

Selain upaya mengatasi stunting, Makmur juga mengingatkan tentang tantangan lain yang dihadapi Kabupaten Bogor, seperti polusi udara di wilayah Jabodetabek dan potensi krisis pangan serta air bersih akibat kekeringan.

Dia mengajak semua pihak, termasuk tenaga kesehatan, Satgas stunting, dan tim pendamping keluarga, untuk bekerja sama dalam upaya mengatasi stunting di Kabupaten Bogor.

“Semoga dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antar stakeholder dan lintas sektor, penanganan stunting di Kabupaten Bogor dapat lebih terintegrasi dan komprehensif, demi tercapainya Karsa Bogor Sehat dan Bogor Bebas Stunting (Gobest),” tambah Makmur.

Plt. Kepala DP3AP2KB, Asep Fahrudin, menegaskan bahwa upaya penurunan stunting di Kabupaten Bogor melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha dan perguruan tinggi.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bogor kami mengucapkan terima kasih kepada Indomaret dan Bebelac yang turut serta dengan pemberian bantuan makanan yang bergizi dan bernutrisi, semoga ini bisa menjadi salah satu upaya dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor,” jelas Asep.

Asep menjelaskan bahwa DP3AP2KB juga melakukan intervensi kasus stunting melalui program Tim Pendamping Keluarga. Program ini melibatkan calon pengantin, ibu hamil, pasca hamil, baduta, dan balita. Ketika terjadi kasus stunting di Kabupaten Bogor, sistem yang telah dibangun di tingkat desa dan kecamatan akan segera bergerak.

Sinergi dan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan diharapkan dapat mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Bogor dan mendukung tercapainya Karsa Bogor Sehat dan Bogor Bebas Stunting (Gobest).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan