Sholat Subuh adalah salah satu sholat fardu yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim setiap hari. Sholat ini terdiri dari dua rakaat dan memiliki waktu pelaksanaan dari terbitnya fajar shidiq hingga matahari terbit. Sholat Subuh bisa dilakukan secara berjemaah atau sendiri, sesuai keadaan dan kesempatan yang dimiliki.
Berikut ini tata cara sholat Subuh sendiri yang benar, mengacu pada panduan dari buku Risalah Tuntunan Sholat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i:
Tata Cara Sholat Subuh Sendiri
- Berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca doa Iftitah
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Baca Surah Pendek Al-Quran
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk Di Antara Dua Sujud
- Sujud Kedua
- Duduk Tasyahud
- Salam
Ketika mengerjakan sholat subuh dengan qunut, maka pada rakaat kedua, pada waktu i’tidal berdiri dari rukuk, dilanjutkan dengan membaca doa qunut.
Niat Sholat Subuh: Arab latin, dan Artinya
Ketika hendak mengerjakan suatu ibadah atau amalan, hendaknya umat muslim berniat terlebih dahulu. Berikut ini bacaan niat sholat Subuh dalam tulisan Arab, Latin, dan Artinya.
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Arab latin: Usholli fardlon shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala
Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardhu Subuh dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta’ala.”
Bacaan-bacaan dalam Sholat Subuh
1. Takbiratul Ihram
اللَّهُ أَكْبَرُ
Arab latin: Allahu akbar
Artinya: “Allah Maha Besar.”
2. Doa Iftitah
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالحَمدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا إِنِّي وَجَهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ . إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ المُسْلِمِينَ .
Arab latin: Allahu akbar Kabira Wal hamdu lillaahi Katsiiraa, Wasubhaanallaahi Bukratan Wa Ashiilaa. Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fathoros Samaawaati Wal Ardho Haniifan Musliman Wa maa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Syolaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wamamaatii Lillaahi Robbil ‘Aalamiina. Laa Syariika lahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Artinya: “Allah Maha Besar lagi maha sempurna Kebesarannya-Nya, segala puji bagi-Nya dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku ibadatku, hidupku dan matiku semata hanya untuk Allah Seru sekalian alam.
Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan orang muslimin.
3. Surah Al-Fatihah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Arab latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina anʼamta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalliin.
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
4. Rukuk
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ
Arab latin: Subhaana rabbiyal ‘adziimi
Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung.”
5. I’tidal
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Arab latin: Sami’allaahu liman hamidah
Artinya: “Allah Maha Mendengar kepada siapa saja yang memuji-Nya.”
Pada waktu berdiri dilanjut membaca;
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Arab latin: Rabbanaa walakal hamdu mil-us samaawaati wa mil-ul ardhi wa mil-u maa syi’ta min syai-in ba’du.
Artinya: “Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh apa-apa yang Engkau sukai.”
6. Sujud
سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى
Arab latin: Subhaana rabbiyal a’laa
Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.”
7. Duduk di Antara Dua Sujud
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْني وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي
Arab latin: Rabbighfir lii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku, sayangilah aku, tutupilah kesalahanku, angkatlah derajatku, limpahkanlah rezekiku, dan berilah petunjuk kepadaku.”
8. Duduk Tasyahud Akhir
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Arab latin: Attahiyyatul mubaarakaatush sholawatuth thayyibaatus lillaahi asalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wabarakaatuhu, Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin, asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu.
Artinya: “Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan-kebaikan diperuntukkan hanya kepada Allah semata. Semoga salam sejahtera, rahmat Allah dan keberkahan-Nya senantiasa terlimpahkan kepadamu wahai Sang Nabi. Semoga salam sejahtera terlimpahkan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Sedangkan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya.”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلَ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Arab latin: Allaahumma shalli ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shallaita ‘alaa ibraahiima wa aali ibrahiim, wa baarik ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarakta ‘alaa ibraahiima wa aali ibraahiim, innaka hamidum majiid.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah berkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahamulia.”
9. Salam
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Arab latin: Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Artinya: “Keselamatan, rahmat Allah, dan barakah-Nya semoga tetap menyertai kamu sekalian.”(1)
Bacaan Doa Qunut Sholat Subuh Sendiri
Qunut subuh dapat dilakukan secara berjemaah maupun ketika sholat sendiri. Berikut ini bacaan doa qunut subuh sebagaimana dilansir dari laman NU Online.
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab latin: Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a’thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya’izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta’âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah petunjuk kepadaku dan jadikanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, lindungilah aku dari penyakit dan segala perkara yang tidak baik dan jadikanlah sebagaimana orang-orang yang Engkau lindungi dari penyakit dan segala perkara yang tidak baik, jadikanlah aku penguasa sebagaimana orang-orang yang telah Engkau anugerahkan kekuasaan, turukanlah keberkahan kepadaku atas segala sesuatu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, lindungilah aku dari berbagai keburukan dan ancaman bahaya yang telah Engkau tetapkan, karena sesungguhnya hanya Engkau yang berhak memutuskan dan tiada yang dapat menolak ketetapan-Mu. Sesungguhnya tiada yang dapat menghinakan orang yang telah Engkau muliakan, dan Mahasuci Engkau wahai Tuhan kami lagi Mahatinggi.”
Doa qunut di atas dibaca pada saat sholat sendiri. Adapun dalam sholat berjamaah, imam dianjurkan mengubah lafal “ihdinî (berilah aku petunjuk)” menjadi “ihdinâ (berilah kami petunjuk)”. Karena dalam pandangan Syekh Zainuddin al-Malibari dalam Fathul Mu’in dimakruhkan berdoa untuk diri sendiri pada saat doa bersama.
Hukum Membaca Doa Qunut
Masih dari sumber yang sama, menurut Imam an-Nawawi, membaca doa qunut saat shalat subuh hukumnya adalah sunnah. Hal ini berdasarkan Al-Nawawi dalam Al-Adzkar yang mengatakan,
اعلم أن القنوت في صلاة الصبح سنة للحديث الصحيح فيه عن أنس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لم يزل يقنت في الصبح حتى فارقا الدنيا. رواه الحاكم أبو عبد الله في كتاب الأربعين وقال حديث صحيح
Artinya: Artinya: Qunut sholat subuh disunnahkan berdasarkan hadits shahih dari Anas bahwa Rasulullah SAW selalu qunut sampai beliau meninggal. Hadits riwayat Hakim Abu Abdullah dalam kitab Arba’in. Ia mengatakan, itu hadits shahih. (Lihat: Muhyiddin Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Adzkar, Beirut, Darul Fikri, 1994, halaman: 59).
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa membaca doa qunut merupakan sunah muakkadah, yaitu meninggalkannya tidak membatalkan sholat, tetapi dianjurkan sujud sahwi, baik ditinggalkan dengan sengaja atau tidak.(2)
Bacaan Doa Dzikir Sesudah Sholat Subuh yang Dianjurkan
Ada banyak doa dan dzikir yang baik dibaca setelah sholat Subuh. Mengutip dari laman NU Online, bila umat muslim dapat mengamalkan semua, sungguh dia adalah orang beruntung yang mendapat nikmat Allah SWT.
Namun, bila tidak sanggup, dapat menyingkat amalan tersebut meski hanya satu lafadz dzikir, seperti membaca doa sayyidul istighfar dan membaca tasbih sebagai berikut.
Doa Sayyidul Istighfar
Menurut Imam An-Nawawi, salah satu lafal yang baik dan utama dibaca saat subuh adalah sayyidul istighfar. Adapun lafal sayyidul istighfar sebagaimana dalam riwayat Imam Bukhari,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Arab latinArab latin: Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu. Abû’u laka bini’matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
Artinya: “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”
Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Imam Bukhari. Adapun keutamaan mengamalkan doa dzikir ini adalah apabila ia wafat setelah membaca Sayyidul Istighfar lalu beberapa jam kemudian ia meninggal, maka mendapat garansi surga dari Allah SWT.
Bacaan Tasbih
Selain itu, doa dan dzikir setelah sholat Subuh dapat dimaksimalkan dengan melafalkan tasbih. Sebagaimana riwayat hadits pada Shahih Muslim menyebut lafal tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Arab latin: Subhānallāhi wa bi hamdih.
Artinya: “Mahasuci Allah dengan segala puji bagi-Nya.”
Adapun riwayat hadits pada Sunan Abu Dawud menyebut lafal tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ العَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Arab latin: Subhānallāhil ‘azhīmi wa bi hamdih.
Artinya: “Mahasuci Allah yang maha agung dengan segala puji bagi-Nya.”
Lafal tasbih ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak seratus kali. Adapun keutamaan melafalkannya adalah akan membawa amal terbaik pada hari kiamat.(3)
Bacaan Dzikir Sesudah Sholat Subuh Lainnya
Selain doa sayyidul istighfar dan bacaan tasbih di atas, terdapat pula dzikir atau doa lainnya yang dapat dilantunkan. Berikut ini bacaan doanya:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَئْ ٍقَدِيْرٌ
Arab latinArab latin: Laailaha illalah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyi wa yumit wa huwa ‘ala kulli syai’in qodiir.
Artinya: Tidak ada tuhan selain Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Allah maha menghidupkan dan mematikan. Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu.
Lafal doa ini dapat dibaca sebanyak 10x setelah selesai sholat subuh. Adapun keutamaan yang didapat adalah ditulis sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh keburukan, diangkat sepuluh drajat, dan dijaga dari gangguan setan.(4)