bogortraffic.com, KOTA BOGOR- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya mencegah terjadinya korban akibat cuaca ekstrem. Hujan deras yang disertai angin kencang menjadi ancaman serius, mengingat Kota Bogor kerap dilanda berbagai bencana alam setiap tahun.
Berdasarkan data BPBD Kota Bogor, jumlah bencana di wilayah tersebut cenderung meningkat setiap tahun. Dari 2020 hingga 2023, tercatat sekitar 700 hingga 800 bencana terjadi setiap tahun, termasuk banjir lintasan, angin puting beliung, tanah longsor, hingga pergeseran tanah.
Pada tahun 2023, Kota Bogor mencatat 15 korban jiwa akibat bencana, dengan delapan di antaranya disebabkan tanah longsor di berbagai titik. Sementara itu, sepanjang 2024 hingga November, sudah terjadi 47 bencana yang mendominasi dengan kejadian tanah longsor (18 kasus), bangunan roboh (17 kasus), pohon tumbang (7 kasus), banjir (3 kasus), dan angin kencang (1 kasus).
Akibat bencana tersebut, 55 kepala keluarga (KK) atau 175 warga terdampak, dengan dua orang dilaporkan mengalami luka berat. Bencana juga menyebabkan 34 rumah warga mengalami kerusakan, terdiri dari 13 rusak ringan, 13 rusak sedang, dan 8 rusak berat.
Untuk menghadapi ancaman cuaca ekstrem di November 2024, BPBD Kota Bogor menggencarkan mitigasi bencana dan peringatan dini. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menjelaskan bahwa pihaknya secara aktif menyampaikan informasi cuaca ekstrem melalui multiplatform digital.
“Kami membuat flyer digital yang disebarkan melalui grup aparatur wilayah dan media sosial seperti Instagram. Informasi ini meliputi prakiraan cuaca tiga harian, potensi hujan, hingga peringatan cuaca ekstrem,” ujar Hidayatulloh, Senin (25/11/2024).
Selain itu, BPBD juga menggelar pelatihan di sekolah dan lembaga masyarakat untuk meningkatkan kapasitas warga dalam menghadapi bencana. Relawan peduli bencana juga diaktivasi untuk membantu warga mengevakuasi diri ke tempat aman saat terjadi hujan deras.
BPBD membuka layanan pelaporan bencana melalui nomor Pusdalop di 0888-0911-2569. “Masyarakat tinggal menyampaikan jenis kejadian, titik lokasi, dan melampirkan foto. Personel kami akan segera datang untuk evakuasi dan penilaian awal,” tambah Hidayatulloh.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai untuk mencegah banjir dan menjaga lingkungan. Aparatur wilayah diminta menggiatkan disiplin, terutama terkait pembangunan di area rawan seperti turap.
Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor turut berperan dengan mengecek kesiapan rumah sakit, sekolah, pusat perbelanjaan, dan kantor instansi menjelang cuaca ekstrem. Sementara itu, dari 68 kelurahan di Kota Bogor, baru 19 di antaranya ditetapkan sebagai kelurahan tangguh bencana.
“Kelurahan tangguh bencana ini dirancang agar masyarakat memiliki kemampuan mandiri dalam menghadapi ancaman bencana di wilayah masing-masing,” pungkas Hidayatulloh.
Dengan berbagai langkah preventif ini, Pemkot Bogor berharap dapat meminimalisir dampak bencana dan menjaga keselamatan warga.