Bogortraffic.com, KOTA BOGOR- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di berbagai sekolah. Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, dan Duta Jumantik (Juru Pemantau Jentik) turun langsung ke lapangan dalam kegiatan Gertak PSN di SMPN 3 Kota Bogor.
Kegiatan dimulai dengan pelantikan siswa-siswi SMPN 3 Kota Bogor sebagai Duta Jumantik, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar. Duta Jumantik bersama Bima Arya kemudian melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menyisir area sekolah.
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada siswa-siswi tentang bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Ketika merasakan gejala seperti demam tinggi, pusing, atau meriang, segera cari bantuan medis. Keterlambatan bisa berakibat fatal. Tolong ya anak-anak,” pesannya kepada para siswa.
Menurut data dari Dinkes Kota Bogor, nyamuk aktif menggigit pada rentang waktu tertentu, yaitu antara pukul 07.00-09.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB.
Bima Arya menekankan pentingnya pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama dalam menghilangkan genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa kegiatan PSN di sekolah dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan kasus DBD di wilayah Bogor.
“Dari data yang ada, rentang usia 5-14 tahun merupakan kelompok rentan terhadap DBD. Oleh karena itu, kegiatan PSN ini penting untuk menekan angka kejadian DBD dan memberikan edukasi kepada siswa,” ujarnya.
Meskipun Pemkot Bogor telah melakukan upaya-upaya pencegahan secara masif, kasus DBD masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Oleh karena itu, Gertak PSN di sekolah menjadi salah satu strategi untuk melibatkan siswa sebagai agen perubahan dalam upaya pencegahan DBD.
“Melalui pelantikan para Duta Jumantik di sekolah, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penularan penyakit,” tambah Sri Nowo Retno.
Komitmen dan kerjasama semua pihak diharapkan mampu meminimalisir dan mencegah penyebaran DBD di Kota Bogor.