Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor telah menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas kesiapan Kota Bogor sebagai tuan rumah Porprov XV Jawa Barat tahun 2026. Rakor ini diadakan di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor pada Senin (7/8/2023).
Meskipun perhelatan Porprov masih tiga tahun lagi, persiapan terkait infrastruktur telah menjadi fokus utama pembahasan. Kota Bogor akan menjadi tuan rumah tunggal pada ajang bergengsi ini, sehingga persiapan harus dimulai sejak sekarang.
Ketua KONI Kota Bogor, Benninu Argoebie, mengungkapkan bahwa Kota Bogor sebelumnya direncanakan menjadi salah satu dari tiga tuan rumah Porprov, sesuai keputusan KONI Jabar. Namun, Gubernur Jawa Barat langsung menunjuk Kota Bogor sebagai tuan rumah tunggal.
“Persiapan sebagai tuan rumah harus dimulai dari sekarang. Kami sudah terima SK Gubernur dan memutuskan hanya Kota Bogor sebagai tuan rumah,” ujar Ketua KONI Kota Bogor, Benninu Argoebie.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebutkan bahwa diperlukan anggaran sebesar Rp 245 Miliar saat pelaksanaan Porprov. Anggaran ini meliputi biaya operasional dan perbaikan sarana prasarana, serta penyelarasan terkait infrastruktur.
“Sebelum bicara dengan Sekda dan Gubernur, dalam waktu secepatnya saya mohon BKAD rapatkan segera dengan BPN untuk memastikan status lahan, karena itu dianggap kendala kita. Kalau bisa minggu ini selesaikan, minta diprioritaskan dan kita bawa ke Bandung dalam bentuk dokumen atau bukti komitmen dari BPN untuk keluarkan status bidang tanah yang akan kita bangun jadi wisma atlet,” tegas Dedie.
Dalam hal ini, beberapa poin harus menjadi prioritas Dinas PUPR Kota Bogor. Salah satunya adalah memastikan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait alokasi dana sebesar Rp 100 Miliar untuk pembangunan wisma atlet di Kayumanis.
Dedie juga menekankan urgensi perencanaan akses lahan yang akan dibangun. Dengan waktu yang terbatas, ia menggarisbawahi pentingnya memastikan akses jalan dari Yun-yi hingga wisma atlet terbuka pada tahun 2023. Dedie menganggap bahwa status lahan yang akan dibangun menjadi kendala utama, dan meminta agar hal ini segera diselesaikan.
Dia mengingatkan bahwa segera diselesaikannya akses jalan dan status lahan merupakan syarat untuk alokasi dana dari Pemprov Jabar ke Pemkot Bogor. Dedie juga menyoroti bahwa delapan cabang olahraga akan memanfaatkan kampung atlet kayumanis, termasuk lapangan tembak, kolam renang aquatik, dan stadion indoor yang representatif.
“Jadi tidak bisa ditawar menawar lagi karena itu jadi dua syarat alokasi dana dari Pemprov ke Pemkot Bogor dalam rangka dukungan tuan rumah Porprov 2026. Dan ada delapan cabor yang akan memanfaatkan kampung atlet kayumanis, bayangkan kalau kita tidak selesai dan siapkan akses di tahun ini, kita gak akan pernah punya lapangan tembak, kolam renang aquatik, termasuk indoor stadion yang representatif,” katanya.
Dalam konteks ini, rakor tersebut menggarisbawahi pentingnya persiapan matang dan kerja sama yang erat antara Pemkot Bogor, KONI, dan instansi terkait guna memastikan keberhasilan Kota Bogor sebagai tuan rumah Porprov XV Jawa Barat 2026.