Bima Arya : Menjadi Negara Kuat Karena Perbedaan dan Unggul Karena Keberagaman

Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi tamu dan pembicara dalam acara peluncuran buku “Mimpi Tentang Indonesia”. Buku ini merupakan tulisan dari Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, dan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada Selasa (25/7)

Acara yang diselenggarakan oleh CH Institute bekerja sama dengan Penerbit Buku Kompas (PBK) tersebut merupakan bagian dari program Literasi Akhir Pekan Jilid VI dan diadakan di Bentara Budaya Jakarta.

Berita Lainnya

Buku “Mimpi Tentang Indonesia” memiliki 360 halaman dan bermula dari sebuah podcast di kanal YouTube, di mana Budiman Tanuredjo mewawancarai 102 orang dengan berbagai latar belakang. Dari wawancara tersebut, 21 orang di antaranya termasuk Wali Kota Bogor, Bima Arya, menjadi bagian dari buku ini.

“Pak wali, pak Bima ini menjadi salah satu tokoh yang juga saya wawancarai dan mimpinya sudah saya tuliskan dan memang kita perlu memperbanyak mimpi-mimpi termasuk dari pak wali. Sehingga kita bisa melihat apakah mimpi-mimpi dari kepala daerah itu sebenarnya sama nggak sih dengan mimpi bangsa ini,” kata Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo

Dalam bukunya, Bima Arya menyampaikan visinya tentang Indonesia di masa depan. Ia berharap bahwa 100 tahun mendatang, Indonesia menjadi negara yang kuat berkat keberagaman yang dimilikinya. Namun, untuk mencapai visi tersebut, perlu adanya pembenahan bersama sebagai bangsa.

Bima Arya menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk pemimpin di masa mendatang, dalam menghadapi tantangan dan memperbaiki kelemahan yang ada. Demokrasi di Indonesia menjadi salah satu topik yang dibahas, dan Bima Arya menyatakan bahwa demokrasi memerlukan kerjasama dan kesatuan visi untuk mencapai tujuan bersama.

Mengenai masa depan Indonesia pada tahun 2045, buku ini menggambarkan pandangan beragam dari narasumbernya. Dalam Pemilu 2024, yang menjadi momen krusial, pemilihan pemimpin akan menjadi penentu arah Indonesia ke depan.

“Tadi pak wali juga sudah menyebutkan menunjukan kelemahan-kelemahan dari bangsa ini yang kemudian kelemahan itu menjadi kelemahan bersama, kemudian bisa dibenahi secara bersama-sama. Karena tidak mungkin mimpi ini menjadi mimpi perorangan, jadi harus menjadi mimpi bangsa ini,” katanya.

Bima Arya, yang juga merupakan ketua APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), mengundang tiga bakal calon presiden untuk berbicara dalam sebuah acara. Hal ini menunjukkan pentingnya pembahasan dan gagasan dari semua kalangan, termasuk generasi muda, untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Buku “Mimpi Tentang Indonesia” menjadi ajang menggali gagasan dan visi dari berbagai pihak dalam upaya mencapai kesuksesan dan kemajuan Indonesia menuju 2045. Di dalamnya terdapat pemikiran tentang pemimpin berkualitas, orientasi pada nilai-nilai dan visi besar, serta pentingnya partisipasi semua lapisan masyarakat dalam pesta demokrasi.

Dengan peluncuran buku ini, diharapkan mimpi-mimpi tentang Indonesia yang lebih baik dapat bersinergi dan mendorong kemajuan bangsa menuju masa depan yang gemilang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan