Bogortraffic.com, KOTA BOGOR– Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menegaskan, Kasus DBD yang hampir menyamai jumlah kasus dalam satu tahun pada tahun 2023, yang banyak menjangkiti anak-anak usia 5-14 tahun dan menyebabkan 9 kematian, menjadi peringatan penting bagi masyarakat.
Ia mengajak para siswa untuk tidak hanya memahami hal-hal yang bersifat hiburan, tetapi juga memahami bahaya sarang nyamuk yang harus dilawan bersama-sama.
“Kita harus bersatu dalam memerangi jentik nyamuk bersama. Jumlah kasus DBD yang tinggi di Kota Bogor dalam tiga bulan terakhir harus menjadi perhatian kita semua. Mari bersama-sama melakukan pencegahan,” ujar Dedie saat membuka pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) di MI dan MTS Darul Ma’wa, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, pada Senin (1/4/2024).
Gertak PSN di MI dan MTS Darul Ma’wa merupakan bagian dari serangkaian kegiatan serupa yang melibatkan pimpinan Forkopimda di seluruh sekolah di Kota Bogor. Kelurahan Katulampa menjadi salah satu daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi.
Dedie menyebut Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada siswa dan seluruh warga sekolah agar paham akan bahaya DBD serta cara penanganannya.
“Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat di lingkungan sekolah untuk melakukan upaya pencegahan terhadap DBD.” tegas Dedie
Ditempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bogor, Siti Robiah Mubarokah mencatat, bahwa kasus DBD di Kota Bogor cukup tinggi, dengan 1.435 kasus yang terjadi dalam tiga bulan terakhir, dari Januari hingga Maret 2024.
Siti Robiah Mubarokah, menekankan pentingnya membersihkan tempat-tempat air yang tergenang secara rutin, minimal seminggu sekali.
“Jentik nyamuk berkembang menjadi nyamuk dewasa membutuhkan waktu 9-10 hari, maka perlu adanya kebiasaan membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” ujarnya.