Jakarta – Kualitas udara di Jakarta yang makin memburuk, menjadi ancaman serius bagi warga yang tinggal maupun beraktivitas di ibu kota. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan, ada 638.291 kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jakarta selama periode Januari-Juni 2023.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, meminta Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat merespon situasi ini, untuk menghindari warga dari efek polusi yang semakin parah.
Anggota Fraksi PAN ini mendorong Pemprov DKI segera memberlakukan Work From Home dan Pembelajaran Jarak Jauh, di perkantoran maupun sekolah yang berada di Jakarta.
“Jangan lambat, mau tunggu berapa lagi warga yang jadi korban,” desak Lukmanul dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, lonjakan kasus ISPA akhir-akhir ini hanya merupakan dampak jangka pendek polusi. Dalam jangka panjang, pencemaran udara dapat memicu gangguan lebih serius berupa penyakit jantung hingga kanker paru.
Kekhawatiran akan terganggunya pendidikan siswa karena Pembelajaran Jarak Jauh, menjadi risiko yang harus ditanggung daripada membiarkan kesehatan mereka terancam.
“Saya atau anda mungkin sekarang baik-baik saja. Tapi ingat, tiap individu punya reaksi yang berbeda terhadap polusi udara. Apalagi anak-anak yang sistem imunnya belum sempurna, mereka lebih sensitif terhadap polusi. Ini bahaya lho,” kata dia mengingatkan.
Khusus untuk PNS di lingkungan Pemprov DKI dan sektor strategis lainnya, dapat menerapkan skema hybrid, yakni WFH dan WFO secara bergantian, untuk memastikan layanan publik tetap berjalan. “Ini sekaligus ujicoba, siapa tahu bisa jadi solusi permanen untuk mengurangi kemacetan di Jakarta,” tukas dia.