Bogor Traffic, BANDUNG – Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, pihaknya telah menyelenggarakan Program Operasi Pasar (OP) untuk komoditas beras dan minyak goreng.
Program ini mendapatkan dukungan dari Bulog, Badan Pusat Statistik (BPS), dan Bank Indonesia.
Operasi Pasar ini telah dimulai di seluruh kecamatan di Kota Bandung, dengan tiga kecamatan sebagai langkah awal. Sejumlah 10 ton beras telah dialokasikan untuk program ini, dan apabila masih banyak masyarakat yang belum mendapatkannya, pasokan akan ditambah.
Ema berharap bahwa dalam dua minggu ke depan, program ini akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Ini sangat membantu masyarakat. Kita lakukan di seluruh kecamatan se-Kota Bandung. Hari ini dilakukan di 3 kecamatan. Totalnya 10 ton, tapi jika masyarakat banyak yang belum kebagian, kita akan tambahkan pasokannya lagi,” kata Ema.
“Maksimal 10 kg beras dan 1 liter minyak untuk per orang. Untuk kebutuhan 2 minggu insyaallah aman. OP beras medium ini khusus untuk masyarakat menengah bawah. Bagi mereka ini lebih terasa manfaatnya,” tambahnya
Dalam upaya menekan harga bahan pokok yang sedang tinggi, Ema menyoroti pentingnya menjaga pola distribusi agar tidak terjadi masalah. Dia juga menekankan bahwa saat ini daerah produsen menghadapi ancaman El Nino yang dapat mengakibatkan gagal panen. Oleh karena itu, stok beras di Kota Bandung telah dipersiapkan untuk memastikan masyarakat tidak menghadapi harga yang tinggi. Kebutuhan beras di Kota Bandung mencapai 600 ton per hari.