bogortraffic.com, KESEHATAN – Kebersihan air minum dalam kemasan (AMDK) yang sehat menjadi prioritas utama bagi setiap individu, karena air ini merupakan kebutuhan harian yang tidak dapat dihindari. Namun, kekhawatiran muncul seiring dengan adanya kandungan senyawa berbahaya seperti Bromat dalam AMDK, yang dapat berdampak serius pada kesehatan.
Profesor Budiawan, Guru Besar FMIPA UI, mengungkapkan bahwa kehadiran Bromat dalam AMDK dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Menurutnya, Bromat merupakan senyawa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menyebabkan dampak negatif jika dikonsumsi melebihi batas yang ditentukan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan ambang batas Bromat dalam AMDK sebesar 10 ppb. Kehadiran Bromat di atas ambang batas ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, bahkan gangguan reproduksi.
“Dokter Spesialis Gizi Raphael Kosasih juga menambahkan bahwa konsumsi Bromat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Lebih serius lagi, konsumsi berkelanjutan Bromat dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan saraf dan saluran kemih,” ungkapnya.
Raphael menekankan perlunya peran aktif BPOM dalam melakukan uji klinis terhadap kandungan Bromat dalam AMDK. BPOM harus memastikan bahwa setiap AMDK yang beredar di pasaran bebas dari kandungan yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Kontroversi seputar kandungan Bromat dalam AMDK menjadi sorotan publik, terutama setelah diberitakan bahwa beberapa merek terkenal memiliki kandungan Bromat melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh BPOM.
Dalam konteks ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memilih air minum yang aman dan terpercaya menjadi krusial. Masyarakat diminta untuk lebih selektif dalam memilih produk AMDK dan memastikan bahwa air minum yang dikonsumsi telah memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
