bogortraffic.com, BOGOR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui program FIBERMAS Vol. 4 (FISIP Bersama Masyarakat) yang berlangsung selama tujuh hari, mulai Senin (19/5) hingga Minggu (25/5/2025) di Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Dengan mengusung tema “Semarak Bergerak Menuju Kemandirian Desa yang Unggul dan Berdampak”, FIBERMAS menghadirkan kolaborasi nyata antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat dalam mengidentifikasi serta mencari solusi atas persoalan-persoalan sosial yang dihadapi masyarakat desa.
Program ini melibatkan 45 mahasiswa dari lintas angkatan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UHAMKA, serta mendapat dukungan penuh dari para dosen dan aparatur desa.
Sejumlah isu seperti pendidikan, lingkungan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi menjadi fokus kegiatan dengan pendekatan tematik dan partisipatif.
Acara pembukaan pada hari pertama turut dihadiri oleh aparatur Desa Pagedangan Udik, seperti Sekretaris Desa Ari Risdiyanto, Koordinator Perencanaan Moh. Said, Kepala SDN Kramat Danar, serta dosen FISIP UHAMKA Gilang Kumariputra, M.I.Kom., yang juga bertindak sebagai penyuluh masyarakat.
Wakil Dekan III FISIP UHAMKA, Dr. Eko Digdoyo, dalam sambutannya menyebut bahwa FIBERMAS merupakan inisiatif strategis mahasiswa yang mendukung kebijakan kampus berdampak dari Kementerian RISTEKDIKTISAINTEK.
“Program ini merupakan bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat, sekaligus ruang aktualisasi untuk meningkatkan kompetensi sosial dan komunikasi,” ujarnya.
Ketua BEM FISIP UHAMKA, Aditya Pratama, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung program.
“Alhamdulillah, FIBERMAS diterima baik oleh masyarakat. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan menjadi mitra dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan ke depan,” ujarnya.
Rangkaian Kegiatan Penuh Manfaat
Program FIBERMAS diisi dengan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif, antara lain:
- Penyuluhan kesehatan bersama Puskesmas Desa Pagedangan tentang sanitasi, air bersih, dan kesehatan lingkungan.
- Pendidikan masyarakat melalui kerjasama dengan SD, SMP, dan pesantren. Materi mencakup pengelolaan sampah, literasi publik, public speaking, serta dakwah digital di media sosial.
- Penguatan karakter anak-anak melalui tontonan film kisah kenabian.
- Edukasi seksualitas (sex education) yang menyasar remaja sebagai bagian dari kesadaran kesehatan reproduksi.
Pada hari kedua hingga terakhir, kegiatan ini juga dipantau langsung oleh pimpinan fakultas, seperti Dekan FISIP Dra. Tellys Corliana, M.Hum., Wakil Dekan I Dr. Ida Hariyati, M.I.Kom., dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Andys Tiara, M.I.Kom. yang turut memberi semangat langsung kepada mahasiswa.
Kepala Desa Pagedangan Udik, Ibu Astri, dalam penutupan kegiatan, menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa UHAMKA membawa dampak positif yang nyata. “Meski hanya satu minggu, kegiatan ini terasa sangat bermakna.
Mahasiswa FISIP UHAMKA mampu menjalankan program secara mandiri dan terstruktur. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa berlangsung minimal satu bulan agar manfaatnya lebih besar bagi warga,” tuturnya.
Senam bersama dan pembagian doorprize menjadi penutup yang meriah dalam rangka mempererat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat.
Dalam sambutannya pada penutupan kegiatan, Dr. Eko Digdoyo kembali menegaskan pentingnya mengembangkan FIBERMAS menjadi program KKN tematik resmi yang difokuskan pada desa binaan secara berkelanjutan. Ia juga mendorong mahasiswa untuk lebih matang dalam menyusun proposal dan menjalin kemitraan dengan pihak eksternal seperti Kementerian, BUMN, dan perusahaan swasta melalui skema CSR.
“FIBERMAS harus jadi gerakan yang terus hidup dan berkembang. Fokus dulu pada satu wilayah hingga benar-benar berdaya, lalu lanjutkan ke wilayah lain. Ini adalah ladang belajar dan berkontribusi nyata bagi mahasiswa,” tegas Eko.
Melalui kegiatan ini, UHAMKA tidak hanya memperkuat peran akademik dalam tridharma perguruan tinggi, tetapi juga memperkokoh ikatan sosial antara kampus dan masyarakat.