Bogor Traffic, Tips – Terpaksa berutang adalah situasi yang kerap menjadi mimpi buruk bagi siapa saja. Apalagi jika berakhir dengan pinjaman online (pinjol) yang dikenakan bunga tinggi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memiliki dana darurat yang cukup sebagai lapisan perlindungan finansial di saat-saat genting.
Dana darurat adalah simpanan yang sengaja disiapkan untuk menghadapi segala jenis keadaan darurat, termasuk yang terkait dengan hilangnya sumber penghasilan. Dana ini bertujuan untuk membantu Anda melewati masa sulit tanpa harus bergantung pada pinjaman berbunga tinggi.
Besaran dana darurat yang harus Anda siapkan dapat bervariasi tergantung pada situasi keuangan pribadi. Jika Anda memiliki penghasilan yang tidak tetap, seperti pengusaha atau pekerja lepas, disarankan untuk memiliki dana darurat setara dengan 12 kali pengeluaran bulanan Anda. Hal ini akan memberikan keamanan finansial yang lebih besar dalam menghadapi fluktuasi penghasilan.
Sementara bagi karyawan dengan penghasilan tetap, memiliki dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan sudah cukup. Ini akan memberikan jaminan bahwa Anda memiliki cukup dana untuk menutup kebutuhan dasar Anda dan keluarga selama periode sulit tanpa harus meminjam uang dengan bunga tinggi.
Penting untuk diingat bahwa dana darurat seharusnya hanya digunakan untuk keperluan mendesak seperti biaya medis yang tak terduga, perbaikan rumah yang mendesak, atau kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal jika Anda kehilangan penghasilan. Dana ini seharusnya tidak digunakan untuk tujuan konsumtif atau hal-hal yang tidak mendesak.
Jadi, mulailah menyisihkan sebagian penghasilan Anda untuk membangun dana darurat yang kuat. Ini adalah langkah cerdas dalam menjaga kestabilan finansial Anda dan menghindari utang yang membebankan di masa mendatang.
Berikut adalah cara menghitung dana darurat ideal dan mengumpulkannya.
Hitung dari penghasilan butuh dan wajib
Kebutuhan dana darurat seorang dengan penghasilan tidak tetap yang aman adalah minimal enam kali pengeluaran bulanan. Namun jika patokannya adalah pengeluaran bulanan saja, maka hal tersebut akan mencakup biaya gaya hidup yang dinilai kurang dibutuhkan di saat Anda kehilangan penghasilan.
Agar besaran dana darurat cepat terkumpul, gunakanlah patokan pengeluaran pokok dan wajib saja. Karena hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup bisa Anda tunda dulu selama Anda kehilangan penghasilan, atau di downgrade.
Semakin cepat Anda memiliki dana darurat, maka semakin cepat pula Anda bisa berinvestasi.
Investasi juga sangat penting bagi siapapun, tak terkecuali orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap.
Sisihkan 10% hingga 30% dari honor atau penghasilan tiap proyek
Mengingat penghasilan Anda tidak seperti karyawan kantoran yang menerima gaji bulanan, maka untuk mempermudah proses menabung dana darurat, Anda bisa alokasikan dana setara 10% hingga 30% dari nilai pemasukan bulanan Anda.
Jika dirinya sebut saja memiliki penghasilan lain sebut saja sebesar Rp 10 juta, maka Anda pun bisa langsung mengalokasikan Rp 1 juta (10% dari honor tersebut) untuk dana darurat.
Buat daftar kebutuhan belanja & tentukan bujet maksimalnya
Selama ada penghasilan, bersenang-senang itu tentunya tidak salah. Namun jangan sampai bujet hura-hura yang satu ini mengganggu proses menabung dana darurat Anda.
Karena bagaimanapun juga, dana darurat adalah prioritas utama Anda yang harus terpenuhi dalam waktu cepat.
Alokasikan saja dana sebesar maksimal 15% dari penghasilan setiap proyek untuk membuat tabungan khusus pengeluaran hiburan atau lifestyle.