Ketua POSSI Jamin Atlet Berprestasi Dapat Insentif

Ketua POSSI Kabupaten Bogor, Lilik Suhartini. (Foto: Dok. Ist)

bogortraffic.com, BOGOR – Kurangnya perhatian dan jaminan hidup yang layak bagi atlet berprestasi masih menjadi kekhawatiran besar dalam dunia olahraga Indonesia. Hal ini juga diungkapkan oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kabupaten Bogor.

Ketua Pengcab POSSI Kabupaten Bogor, Lilik Suhartini, mengungkapkan harapannya agar para atlet berprestasi, terutama yang berada di bawah naungan POSSI, tidak meninggalkan Kabupaten Bogor hanya karena kurangnya perhatian dari pemerintah.

Berita Lainnya

“Atlet membutuhkan kepastian dan perhatian dari pemerintah. Jika tidak ada, salah satu konsekuensinya adalah mereka akan pindah ke daerah lain. Hal seperti ini harus kita antisipasi,” ungkap Lilik, Kamis (31/10).

Lilik mengapresiasi bahwa beberapa atlet selam berprestasi di Kabupaten Bogor telah menerima insentif khusus (insus) dari pemerintah daerah melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor. Insentif ini diberikan berdasarkan pencapaian prestasi masing-masing atlet.

Kaisar Hansel Putra F., peraih medali emas pada SEA Games 2023, misalnya, memperoleh insentif sebesar lebih dari Rp6 juta per bulan, menjadikannya penerima insus tertinggi di antara atlet-atlet Kabupaten Bogor.

“POSSI Kabupaten Bogor tidak mengetahui secara pasti parameter pemberian insus tersebut. Yang jelas, insus terkecil berada pada kisaran Rp500 ribu per bulan dan diberikan setiap tiga bulan sekali,” terang Lilik.

Sebelumnya, Ketua KONI Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar, menyampaikan soal insus bagi atlet berprestasi ini dalam audiensi dengan Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri.

“Dalam audiensi tersebut, KONI menyampaikan tiga poin utama, yaitu program kerja tahun 2025, bonus untuk atlet dan pelatih, serta insentif khusus bagi atlet berprestasi,” ungkap Dedi.

Diharapkan, pemberian insus ini dapat menjadi motivasi bagi para atlet di Kabupaten Bogor untuk terus mengharumkan nama daerahnya, sekaligus mencegah mereka berpindah ke wilayah lain yang mungkin menawarkan dukungan lebih baik.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan