Bogor Traffic, Politik, Jakarta – Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa partainya tidak merasa khawatir apabila Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memutuskan untuk meninggalkan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bacapres dalam Pemilu 2024.
“Kami tidak khawatir (PKB hengkang dari koalisi) karena sudah kenal lama dan melakukan kerja sama politik sangat dekat,” kata Eddy dalam perayaan HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN)
Eddy Soeparno meyakini bahwa partai-partai yang mendukung Prabowo Subianto sangat solid dalam menjalankan kerja sama politik mereka, dan kerja sama tersebut akan berlanjut di parlemen setelah Pemilu 2024.
Menurutnya, semangat kebersamaan telah menjadi landasan sejak awal kerja sama politik ini terbentuk, dengan tujuan utama memenangkan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden.
Sementara itu, mengenai sosok bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo, Eddy Soeparno menyatakan bahwa hal tersebut akan menjadi subjek pembahasan bersama oleh partai-partai dalam koalisi.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, mengungkapkan bahwa ia akan melaporkan perubahan nama koalisi pendukung Prabowo Subianto kepada pengurus partainya. Perubahan nama ini diumumkan oleh Prabowo Subianto dalam peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta.
“Melalui kerja sama politik tersebut, kami bekerja untuk mencapai target, yaitu memenangkan Prabowo menjadi presiden,” ujarnya.
Pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dilakukan oleh Partai Gerindra dan PKB dengan penandatanganan Piagam Sentul pada 13 Agustus 2022. Piagam tersebut mencakup beberapa poin perjanjian, termasuk penentuan nama bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.