Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan empat pemerintah daerah lainnya menandatangani komitmen bersama terkait transportasi untuk memulai program Bus Rapid Transit (BRT) sebagai feeder untuk LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi dan lancar bagi warga yang beraktivitas di wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Penandatanganan komitmen bersama ini berlangsung di Halte bus Trans Pakuan Cidangiang, Kota Bogor, dan disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, serta Wali Kota Bogor, Bima Arya, dan Pj. Wali Kota Bekasi. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menyatakan bahwa akselerasi program BRT menjadi ikhtiar bersama untuk memastikan kelancaran ekonomi di wilayah aglomerasi Jabodetabek, khususnya di Jawa Barat.
Ridwan Kamil menyebutkan pentingnya sebuah sistem organisasi yang mampu mengendalikan dan mengatur transportasi secara efisien sehingga memudahkan koordinasi di wilayah tersebut.
“Ini adalah komitmen Pemprov Jawa Barat agar kelancaran ekonomi khususnya di aglomerasi Jabodetabek, minimal di Jawa Baratnya kita maksimalkan sehingga warga bisa lancar ke Jakarta naik LRT menggunakan bus yang kita feeder kan dari lima wilayah. Kami berharap aglomerasi yang berhimpun mendekati Jabodetabek memiliki sistem organisasi pemerintahan koordinatif yang baik dan apa yang dilakukan hari ini adalah satu ikhtiar untuk dilakukan langkah atau upaya yang baik,” kata Ridwan kamil
Lima wilayah yang menandatangani komitmen bersama, yaitu Pemprov Jawa Barat, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Bogor, harus bekerja sama dalam menciptakan sistem transportasi yang terkoneksi untuk mendukung ekonomi dan kenyamanan perjalanan warga.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, menambahkan bahwa peningkatan transportasi publik akan menjadi kunci untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang masuk ke Jakarta. Kolaborasi antara kota-kota di Jawa Barat dalam memperbaiki transportasi publik akan meningkatkan konektivitas antar-wilayah dan memperlancar mobilitas masyarakat.
“Kalau kita memaksimalkan ikhtiar untuk memperbaiki transportasi publik, maka akan menahan kendaraan untuk masuk ke Jakarta. Ini adalah kolaborasi yang terus berlanjut antara kota-kota di Jawa barat untuk memperbaiki transportasi publik di Jawa barat yang terkoneksi dengan Jakarta. Kami berterima kasih dengan Direktur Trans Pakuan yang telah membangun kolaborasi dengan semua, begitu juga untuk Dinas Perhubungan dan BPTJ,” kata Bima Arya.
Trans Pakuan Kota Bogor akan menyediakan dua unit bus dalam tahap awal untuk diuji coba dari tanggal 24 Juli hingga 24 Agustus 2023. Bus ini akan berfungsi sebagai feeder untuk LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi, dengan fokus pada pengembangan layanan di wilayah Cibubur. Masing-masing bus akan memiliki kapasitas 40 penumpang dengan tarif uji coba sebesar Rp 15 ribu. Pihak Trans Pakuan Kota Bogor berharap kerjasama ini akan terus berlanjut dan meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah aglomerasi Jabodetabek.
Dengan adanya program BRT sebagai feeder untuk LRT Jabodebek, diharapkan mobilitas warga menjadi lebih lancar dan efisien. Kolaborasi antar pemerintah daerah dalam menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi akan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan lingkungan di wilayah tersebut.