bogortraffic.com, JAKARTA- PT Roche Indonesia (Roche) bekerja sama dengan Diabetes Initiative Indonesia, sebuah kelompok advokasi pasien yang berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan diabetes, telah meluncurkan kamp manajemen diabetes bagi penderita diabetes Tipe 1 dan Tipe 2.
Mulai awal tahun 2024, lebih dari 20 peserta dan perawat mereka telah mendapat bimbingan dari advokat pasien Anita Sabidi. Mereka memperoleh pengetahuan praktis dalam manajemen diabetes, mendapatkan tips, dan dukungan sejawat melalui pengalaman yang mereka bagikan melalui aplikasi manajemen diabetes.
Fokus utama manajemen diabetes adalah menjaga kadar gula darah dalam kisaran target. Penggunaan pemantauan glukosa darah yang terstruktur memberikan dasar yang berharga dan dapat diakses bagi para penderita diabetes untuk mengelola kondisi mereka dengan mandiri.
Diabetes merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar di dunia saat ini. Menurut Federasi Diabetes Internasional, diperkirakan bahwa pada tahun 2045, sebanyak 783 juta orang akan menderita diabetes di seluruh dunia, dengan 3 dari 4 orang dewasa berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2021, lebih dari 19,4 juta orang diperkirakan menderita diabetes, di mana lebih dari 73% di antaranya belum terdiagnosis. Dampak langsung diabetes terhadap ekonomi Indonesia juga signifikan, dengan kerugian diperkirakan mencapai hampir 0,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan 13,7% dari total biaya kesehatan.
Chief Officer Diabetes Initiative Indonesia, Dr. Roy Panusuan Sibarani, menyatakan bahwa diabetes adalah masalah mendesak di Indonesia, dan masih banyak yang harus dilakukan untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan kepada para penderita diabetes.
“Kami senang dapat bermitra dengan Roche Diabetes Care, yang memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan pemahaman tentang manajemen diabetes proaktif di Indonesia. Melalui kemitraan ini, kami ingin memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para penderita diabetes dan perawat mereka untuk mengelola kondisi kronis ini dan menjalani hidup secara penuh,” katanya.
Advokat pasien, Anita Sabidi mengatakan bahwa penanganan diabetes bisa menjadi beban bagi para penderita karena mereka harus mencatat semua data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan terapi.
Ia menyebut, dengan solusi digital seperti aplikasi manajemen diabetes, monitoring gula darah bisa dilakukan dengan mudah, meringankan beban pengumpulan dan analisis data, serta berkontribusi pada peningkatan manajemen diabetes.
Cluster Head of Asia Emerging Markets di Roche Diabetes Care, Bryan Koh menyatakan bahwa Indonesia saat ini menghadapi meningkatnya prevalensi diabetes, ditambah dengan beragamnya aksesibilitas layanan kesehatan dan kesenjangan gaya hidup. Pemantauan gula darah yang terstruktur sangat penting dalam manajemen diabetes, tetapi mengumpulkan dan mengelola data ini bisa menjadi menakutkan bagi para penderita.
“Di Roche, kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang berpusat pada pasien, memungkinkan mereka mengelola kondisi mereka dengan percaya diri, merasakan kesembuhan yang sebenarnya, dan menjalani kehidupan yang normal dan sehat. Dengan kombinasi teknologi dan pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi penderita diabetes, kami berupaya memudahkan mereka dalam mengelola kompleksitas diabetes sehari-hari,” tambahnya.
Program pendampingan dukungan sejawat diabetes akan berlanjut hingga Mei 2024, memberikan dukungan tambahan bagi penderita diabetes dalam menghadapi tantangan sehari-hari mereka. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat upaya manajemen diabetes di Indonesia.(RAC)