Bogortraffic.com, RAGAM– Timun suri sering menjadi pilihan saat berbuka puasa, terutama dalam bentuk minuman es yang segar. Namun, apakah benar timun suri memiliki manfaat kesehatan yang dapat menggantikan cairan dan mencegah dehidrasi setelah berpuasa seharian?
Dilansir dari detik.com, Menurut dr. Mario Budi Purwanegara T, SpPD, KGEH, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Efek yang dirasakan kemungkinan berasal dari sugesti, atau efek plasebo, yang diyakini seseorang saat mengonsumsi timun suri.
“Itulah saya bilang kita harus tahu dulu kandungannya apa di dalam timun suri, kalau dia puasa dia kan dehidrasi, kalau misalnya disebutkan untuk membantu itu aku rasa perlu penelitian lebih lanjut, pastinya ilmiah, bukan bicara katanya,” ungkapnya
Menurut dr. Mario, klaim seperti ini perlu diteliti lebih lanjut melalui penelitian ilmiah yang melibatkan sejumlah populasi. Hasil penelitian yang meyakinkan akan memberikan dasar bagi tenaga medis untuk mendukung manfaat tersebut, sehingga dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat.
“Kalau kita sebagai seorang ilmiah kalau belum ada bahasan penelitian, kita masih bilang ragu-ragu. Tetapi kalau sudah ada penelitian, ya kita baru bilang itu bisa membantu, tetapi kalau belum ada selama ini penelitian, itu katanya saja, awamnya saja, kita tetap berpijak ke arah ilmiah,” terangnya.
Dia menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk menguji klaim tentang manfaat kesehatan timun suri. Sebagai contoh, klaim sebelumnya tentang buah jambu merah yang dikatakan dapat meningkatkan jumlah trombosit. Meskipun peningkatannya ada, namun tidak signifikan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami efek sebenarnya dari konsumsi timun suri.
Jadi, sementara timun suri mungkin memberikan rasa segar saat berbuka puasa, klaim tentang manfaat kesehatannya masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dibuktikan secara ilmiah.