bogortraffic.com, BOGOR- Pemerintah Pusat telah menunjuk Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai salah satu dari 25 kota perintis dalam program “Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia,” yang berfokus pada penyelenggaraan pembangunan berbasis inisiatif kota cerdas. Program ini akan menjadikan Kota Bogor sebagai laboratorium dan inkubator untuk pengembangan teknologi dan layanan kota cerdas di Indonesia.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor, Oki Tri Fasiasta Nurmala Alam, mengungkapkan bahwa Kota Bogor baru saja mengikuti evaluasi implementasi Smart City tahap kedua bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui sesi virtual. Evaluasi ini bertujuan untuk mendalami dan menilai efektivitas pelaksanaan program Smart City di setiap kota yang berpartisipasi.
“Kota Bogor diuntungkan dengan pola asesmen ini karena dapat memberikan gambaran objektif mengenai seberapa baik inisiatif Smart City telah dilaksanakan untuk menunjang layanan publik bagi masyarakat,” ujar Oki pada Rabu (13/11/2024).
Menurut Oki, Kota Bogor telah memulai inisiatif Smart City sejak 2017, dan saat ini telah memasuki tahun ketujuh dalam penerapannya. Ia menambahkan, dalam rentang tujuh tahun tersebut, pelayanan publik di Kota Bogor mengalami kemajuan pesat.
Salah satu contoh inovasi Smart City yang dikembangkan adalah layanan umum terpadu melalui platform “Bogor Single Window.” Layanan ini bisa diakses via website, aplikasi iOS, Android, serta chatbot Talas Bogor, mencakup 148 aplikasi yang terintegrasi dari target 179 aplikasi. “Kami targetkan keseluruhan aplikasi bisa terintegrasi sepenuhnya pada 2025-2026,” jelas Oki.
Evaluasi implementasi ini juga akan mengukur indeks kematangan Smart City di Kota Bogor. Indeks tersebut berperan penting dalam menentukan peringkat kota cerdas dan menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk mengakses dana dari anggaran pusat. Saat ini, indeks Smart City Kota Bogor berada di angka 3,46, sedangkan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sudah mencapai 3,72 dengan kategori sangat baik.
“Untuk mengembangkan Smart City, perlu ada kolaborasi dari seluruh elemen, yaitu pentahelix—akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media. Semua pihak harus bersinergi dengan misi yang sama agar program ini berhasil,” tutup Oki.
Program Smart City di Kota Bogor ini diharapkan mampu mengakselerasi berbagai inovasi pelayanan publik serta meningkatkan kualitas hidup warga melalui teknologi cerdas dan layanan berbasis digital.