bogortraffic.com, MALANG– Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, menyatakan rencananya untuk segera menyiapkan call sign atau alarm bahaya bencana. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kejadian banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengakibatkan banyak korban pekan lalu.
Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada tanggal 22 April 2024, Mensos Risma menyampaikan bahwa Kemensos akan membimbing Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam persiapan alarm tersebut.
“Kami akan memberikan panduan dari Jakarta terkait call sign,” ungkapnya.
Selain untuk membahas persiapan alarm bahaya bencana, kunjungan kerja Mensos juga bertujuan untuk menyampaikan rasa duka serta memberikan santunan kepada ahli waris tiga korban jiwa banjir lahar dingin Gunung Semeru. Setiap ahli waris menerima santunan sebesar Rp. 15.000.000 per korban jiwa.
Mensos Risma berdialog dengan Fathur (38), salah satu keluarga korban banjir lahar dingin Gunung Semeru, untuk mendengar kronologi kejadian yang merenggut nyawa istrinya.
Fathur menjelaskan bahwa posisi rumahnya yang berdekatan dengan tebing menyebabkan istrinya menjadi korban. Tebing longsor menghantam rumah mereka saat istrinya hendak mengungsi akibat hujan deras.
Menanggapi cerita tersebut, Mensos Risma menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa Kementerian Sosial telah terlibat langsung dalam penanganan banjir lahar dingin Semeru di Kabupaten Lumajang.
Kemensos membuka dapur umum pusat pengendalian operasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi di lokasi banjir. Dapur umum ini telah beroperasi sejak 19 April 2024 dan menyediakan ribuan makanan yang layak konsumsi.
Selain itu, Mensos Risma juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemetaan terhadap kawasan sekitar Gunung Semeru yang memiliki potensi bencana.
Tim dari Kementerian Sosial telah membagikan kasur lipat kepada pengungsi di berbagai titik serta membagikan paket sembako. Dapur umum Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian (Pordam), dan Kampung Siaga bencana tetap beroperasi hingga Selasa, 23 April 2024, untuk membantu proses pembersihan akibat banjir dan membagikan bantuan.