Pemkot Bogor Pimpin Bimtek Penanganan Gas Rumah Kaca untuk Respons Terhadap Perubahan Iklim

KOTA BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama pemerintah di seluruh Indonesia mengambil bagian dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) supervisi inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan respons terhadap isu perubahan iklim.

Direktur Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan Verifikasi KLHK, Hari Wibowo mengatakan, Gas rumah kaca (GRK) menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Berita Lainnya
banner 1200x800

Dia menyebut bahwa perubahan iklim adalah isu serius baik di tingkat internasional maupun nasional.

“Dan mengenai itu ujungnya adalah terkait dengan mitigasi. Kolaborasi antara aksi mitigasi dan identifikasi. Mencoba bagaimana mengidentifikasi dan memitigasi bagaimana mengurangi emisi ke dalam satu sistem yang sudah dikemas. Kita coba lihat lagi masalahnya apa, bagaimana mengumpulkan data informasi,” katanya.

Dalam melakukan mitigasi terhadap GRK Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya ditengah pertumbuhan penduduk

Kota Bogor, yang memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat dan aktivitas perkotaan yang padat, menghadapi tantangan signifikan terkait gas rumah kaca.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menyoroti kebijakan dan langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh pemerintah kota.

“Kami memiliki rencana aksi daerah pengurangan emisi gas rumah kaca dengan melakukan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan perkotaan melalui tiga identitas Kota Bogor: heritage city, smart city, dan green city,” ungkap Syarifah Sofiah.

Upaya pengurangan emisi GRK di Kota Bogor mencakup berbagai aspek, termasuk pelestarian bangunan bersejarah, penggunaan bahan bakar gas pada transportasi perkotaan, penggunaan kendaraan listrik untuk kendaraan dinas, jalur pedestrian terintegrasi, dan konversi angkutan kota ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Khususnya dalam pengelolaan sampah, Kota Bogor menghadirkan program terpadu TPS3R, yang bertujuan untuk mengolah sampah organik dan non-organik menjadi sirkuler ekonomi, mengurangi emisi gas metana, dan mendukung konsep lingkungan yang bersih.

Upaya-upaya ini mencerminkan komitmen Kota Bogor dalam mengurangi dampak gas rumah kaca serta berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim dan menjaga iklim mikro kota.

Harapannya, langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk bergerak menuju keberlanjutan lingkungan dan respons terhadap isu global ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan