Bogor Traffic, BANDUNG – Dalam rangkaian perayaan Hari Jadi ke-213 Kota Bandung (HJKB), Pemerintah Kota Bandung menggelar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cup, sebuah kegiatan olahraga yang menyatukan berbagai instansi pemerintahan. Dua cabang olahraga utama yang dipertandingkan adalah sepak bola dan bulu tangkis.
Pertandingan sepak bola resmi dimulai pada Selasa, 10 Oktober 2023, di SOR Lodaya, sementara cabor bulu tangkis dijadwalkan berlangsung pada 11-12 Oktober 2023 di GOR Bandung.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Eddy Marwoto, menjelaskan bahwa Forkopimda Cup merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun.
“Ini adalah Forkopimda Cup yang ketiga kalinya diselenggarakan. Polrestabes Kota Bandung menjadi juara dua kali sebelumnya,” ungkap Eddy.
Tahun ini, kegiatan tersebut semakin berkembang dengan penambahan cabang olahraga bulu tangkis setelah melihat potensi dan SDM dari tiap Forkopimda.
“Besok pada pertandingan bulu tangkis, ada tiga ganda yang dipertandingkan, termasuk ganda eksekutif,” tambahnya.
Forkopimda Cup diikuti oleh 8 tim yang berasal dari berbagai lembaga, termasuk Pemkot Bandung, DPRD, Polrestabes, Kodim 0618/BS, Lanud Husein Sastranegara, Lanal Bandung, Kejaksaan Negeri Bandung, dan Pengadilan Negeri Bandung.
Dalam konteks darurat sampah yang masih berlaku di Kota Bandung, Eddy Marwoto mengimbau para peserta untuk tetap memperhatikan lingkungan.
“Dalam kesempatan ini kami juga mengimbau karena masih dalam darurat sampah, untuk terus peduli dengan lingkungan. Diharapkan para peserta membawa tumbler sendiri,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, mengekspresikan harapannya agar ke depannya Forkopimda Cup semakin meriah dengan penambahan cabang olahraga.
“Harapannya nanti ada pertandingan tenis, tim tenis meja, voli, dan lainnya supaya kompetisi ini lebih meriah,” ungkap Ema.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dan meminimalisir produksi sampah selama kegiatan Forkopimda Cup.
Mengingat status darurat sampah yang masih berlaku, Ema berharap setiap peserta dapat berkontribusi dalam menangani masalah sampah, setidaknya dari lingkungan sekitarnya.