bogortraffic.com, BOGOR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Bogor menyatakan komitmennya untuk tetap solid bersama Partai Gerindra dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan balasan dari Gerindra Kabupaten Bogor yang dihadiri oleh bakal calon bupati Bogor dari Partai Gerindra, Rudy Susmanto, beserta jajaran, di Kantor DPD Partai Golkar, Cibinong, pada Senin.
“Hari ini Golkar menerima kunjungan balasan dari Gerindra Kabupaten Bogor. Pak Ketum Airlangga Hartarto mengapresiasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kabupaten Bogor yang masih solid,” ujar Ketua DPRD Partai Golkar Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi.
Wanhai, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa meski DPP Partai Golkar telah memberikan mandat kepada Ade Ruhandi alias Jaro Ade untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor, peta politik tetap dinamis dan Golkar akan tetap mengikuti kebijakan DPD Jawa Barat dan DPP Partai Golkar.
Rudy Susmanto, bakal calon bupati dari Partai Gerindra, juga menegaskan pentingnya dukungan dari berbagai partai untuk membangun Kabupaten Bogor. Meskipun Partai Gerindra memperoleh 12 kursi di DPRD Kabupaten Bogor, Rudy menekankan bahwa membangun Kabupaten Bogor memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk Partai Golkar.
“Persahabatan jauh lebih penting dari kontestasi Pilkada. Gerindra, meskipun menjadi pemenang Pemilu 2024 dengan raihan 12 kursi DPRD Kabupaten Bogor, tidak bisa membangun Kabupaten Bogor sendirian,” kata Rudy.
Rudy juga menambahkan bahwa Golkar adalah partai besar dengan sejarah panjang dalam melahirkan banyak tokoh penting di Indonesia.
“Golkar lebih dari sekedar partai. Ini adalah universitas karena banyak tokoh bangsa, tokoh politik yang hadir dan lahir dari Golkar. Ketua umum kami, Pak Prabowo Subianto, pun pernah tergabung di DPP Golkar,” ungkapnya.
Meskipun kecil kemungkinan untuk berkoalisi dalam Pilkada Bogor 2024, Rudy menekankan pentingnya menjaga silaturahim dengan Partai Golkar. Ini mencerminkan semangat persahabatan yang tetap diutamakan di tengah persaingan politik yang ada.
