Bumble Perkenalkan Fitur Pelaporan Foto AI untuk Melawan Profil Palsu

Ilustrasi Aplikasi Bumble. (Foto: Dok.Pinterest)

bogortraffic.com, BOGORBumble, salah satu aplikasi kencan terpopuler, kembali berinovasi untuk meningkatkan keamanan penggunanya. Menanggapi maraknya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan profil palsu, Bumble meluncurkan fitur pelaporan foto AI yang memungkinkan pengguna melaporkan profil mencurigakan yang menggunakan foto atau video hasil generasi AI. Langkah ini diambil untuk menjaga integritas platform dan memberikan rasa aman kepada pengguna.

Dilansir Dari Tech Crunch, VP Produk Bumble, Risa Stein, menekankan pentingnya menghilangkan elemen yang menyesatkan atau berbahaya dalam menciptakan ruang untuk membangun koneksi yang bermakna. “Bumble berkomitmen untuk terus meningkatkan teknologi mereka demi menjaga keamanan dan kepercayaan pengguna dalam mencari pasangan,” kata Risa.

Bacaan Lainnya

Cara Kerja Fitur Pelaporan Baru Bumble

Fitur pelaporan baru ini dirancang agar mudah digunakan. Pengguna cukup memilih opsi “Fake profile” saat melaporkan sebuah profil, kemudian memilih sub-opsi “Using AI-generated photos or videos.” Selain itu, Bumble menyediakan pilihan pelaporan lainnya seperti konten tidak pantas, pengguna di bawah umur, penipuan, dan penggunaan foto orang lain. Dengan fitur ini, Bumble berharap dapat lebih memahami pola penggunaan AI secara tidak jujur oleh pelaku jahat, sehingga pengguna merasa lebih percaya diri dalam menggunakan platform mereka.

Penipuan dengan Modus Kencan Online Kian Marak

Keputusan Bumble untuk menerapkan fitur ini berakar dari kekhawatiran pengguna akan maraknya penggunaan AI di aplikasi kencan. Survei internal Bumble menunjukkan bahwa 71 persen responden Gen Z dan Millennial menginginkan adanya batasan penggunaan konten hasil generasi AI di aplikasi kencan. Selain itu, sebanyak 71 persen responden juga menganggap foto hasil AI yang menampilkan orang di tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebagai bentuk catfishing.

Data dari Federal Trade Commission (FTC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa hampir 70.000 orang menjadi korban penipuan romantis dengan total kerugian mencapai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp21 triliun. Angka yang mengkhawatirkan ini menegaskan pentingnya langkah-langkah keamanan yang lebih ketat di platform kencan online.

Upaya Bumble dalam Memerangi Profil Palsu dan Penipuan

Langkah Bumble untuk melawan profil palsu dengan fitur pelaporan foto AI adalah bagian dari rangkaian upaya mereka dalam menjaga keamanan pengguna. Sebelumnya, Bumble meluncurkan Deception Detector pada Februari 2024. Alat ini menggunakan kombinasi AI dan moderasi manusia untuk mendeteksi dan menghapus profil palsu, spammer, dan penipu. Hasilnya, laporan spam, penipuan, dan profil palsu menurun sebesar 45 persen.

Selain itu, Bumble juga memiliki fitur Private Detector yang secara otomatis mengaburkan foto telanjang yang tidak diinginkan, melindungi pengguna dari konten tidak pantas. Langkah ini sejalan dengan upaya aplikasi kencan lain seperti Tinder yang telah meluncurkan sistem verifikasi profil di AS dan Inggris tahun ini.

Founder Bumble, Whitney Wolfe Herd, menyarankan kemungkinan adanya asisten kencan berbasis AI di masa depan. Konsep ini merujuk pada penggunaan AI untuk berkencan atas nama pengguna, mencari pasangan yang cocok. Meski ide ini masih kontroversial dan belum tentu diterima semua orang, hal ini menunjukkan potensi AI dalam merevolusi dunia kencan online di masa depan.

Bagaimana pendapatmu tentang inovasi ini? Apakah menurutmu fitur ini dapat membantu menjaga keamanan dan integritas aplikasi kencan?

Pos terkait

Tinggalkan Balasan