Bogortraffic.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan bahwa mereka akan menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam konferensi pers di Jakarta hari ini.
Menurut Arief, pada tahun 2024, Bapanas telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp440 miliar ditambah dengan tambahan sebesar Rp6,8 triliun untuk bantuan pangan, khususnya bantuan pangan beras selama 3 bulan pertama.
Selain itu, Bapanas juga akan menyalurkan bantuan untuk 1,4 juta keluarga risiko stunting. Program ini akan berlangsung selama enam bulan dan akan dikerjakan oleh Holding BUMN Pangan ID Food.
“Kemudian ada juga enam bulan untuk bantuan keluarga berisiko stunting yang dikerjakan oleh Holding BUMN Pangan ID Food bagi sekitar 1,4 juta keluarga, berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi
Bantuan pangan beras merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan bantuan ekonomi kepada masyarakat berpendapatan rendah. Program ini menggunakan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Arief menyatakan bahwa program bantuan ini terlihat sangat masif karena Bapanas telah berhasil berkoordinasi dengan baik bersama pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan ke seluruh Indonesia.
Selain bantuan pangan beras, Bapanas juga berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyalurkan bantuan telur dan daging ayam kepada keluarga berisiko stunting. Bantuan ini akan dibeli langsung dari peternak melalui dukungan dari ID Food, perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
