Lewat Piala Kadensus 88 AT Ingin Membuka Ruang Komunikasi dan Menghilangkan Stigma Teroris

Bogor Traffic, Jakarta – Dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-77, Journalist Futsal Community (JFC) telah sukses menyelenggarakan turnamen futsal bertajuk Piala Kadensus 88 AT. Acara ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi olahraga, tetapi juga mengusung pesan penting dalam upaya mengubah pandangan masyarakat terhadap mantan narapidana teroris.

Irjen. Pol. Marthinus Hukom, selaku Kadensus 88 AT Polri, menyampaikan bahwa turnamen futsal ini merupakan inisiatif dari JFC dan Pejuang Damai, sebutan untuk mantan narapidana teroris yang telah berubah menjadi pahlawan perdamaian. Tujuan utama acara ini adalah untuk menciptakan sebuah branding yang akan menghilangkan stigma negatif terhadap para mantan narapidana teroris di mata masyarakat.

Berita Lainnya

“Dengan melihat mereka sebagai Pejuang Damai, kita ingin membuka lembaran baru dalam pandangan masyarakat. Ketika mereka terpapar dengan paham-paham radikal, ada pemisahan antara mereka dan masyarakat umum. Melalui acara futsal ini, kami berharap dapat membuka ruang komunikasi yang memungkinkan mereka berinteraksi kembali dengan masyarakat,” ungkap Irjen. Pol. Marthinus saat ditemui dalam acara Turnamen Futsal 2023 Antarmedia dan Pejuang Damai di Elang Futsal Kebon Jeruk, pada Minggu (16/07/23).

Lebih lanjut, Irjen. Pol. Marthinus Hukom menambahkan bahwa turnamen futsal antarmedia ini menjadi sarana bagi para Pejuang Damai untuk mempublikasikan kepada masyarakat bahwa mereka bukan lagi teroris. Oleh karena itu, acara ini juga dapat disebut sebagai bentuk self deradicalisation

“Harapannya, masyarakat dapat menerima keberadaan mereka. Selama ini terdapat jarak dan stigma teroris yang membuat masyarakat merasa takut. Namun, ketika mereka telah mengadopsi identitas sebagai pejuang damai, kami sebagai masyarakat harus menerima bahwa mereka juga merupakan bagian dari masyarakat dan anak bangsa,” tutup Irjen. Pol. Marthinus.

Dengan adanya acara turnamen futsal ini, diharapkan bahwa pandangan masyarakat terhadap mantan narapidana teroris dapat berubah. Branding yang baru sebagai Pejuang Damai diharapkan dapat menghapuskan stigma negatif dan membangun kembali ikatan sosial antara mereka dan masyarakat umum. Selain itu, melalui interaksi dan komunikasi yang terjalin dalam acara ini, diharapkan para Pejuang Damai dapat membuktikan bahwa mereka telah bertransformasi menjadi pahlawan perdamaian yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan