Bogortraffic.com, BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar High Level Meeting TPID & TP2D Se-Jawa Barat dengan tema ‘Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadan dan Idul Fitri serta Perluasan Digitalisasi Guna Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat’. Acara ini digelar di Hotel Hilton, Kota Bandung, menjelang memasuki bulan Ramadan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor, turut hadir dalam acara ini bersama Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Deni Hendana, dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor.
Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, memberikan arahan kepada para kepala daerah, sekda, dan perwakilan pemda se-Jawa Barat yang hadir. Sebanyak 9 poin penting disampaikan, termasuk intensifikasi pemantauan dan pengawasan harga serta ketersediaan stok pangan menjelang dan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Langkah-langkah strategis termasuk memastikan distribusi pangan pokok melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), serta peningkatan literasi masyarakat dalam transaksi pembayaran pajak dan retribusi melalui digitalisasi.
Syarifah Sofiah, usai kegiatan, menyampaikan komitmen untuk melaksanakan arahan yang disampaikan Pj. Gubernur Jawa Barat. ““Pada intinya semua menyampaikan agar daerah rajin melakukan operasi pasar di tempat yang tepat, rajin melakukan GPM, monitoring agar tidak terjadi penimbunan. Kemudian mengintensifkan pemantauan untuk HBKN, koordinasi pihak terkait khususnya BULOG dimana tingkat inflasi beras tinggi,” kata Syarifah.
Dia juga berharap harga beras yang tinggi dapat segera turun seiring dengan prediksi BMKG Jawa Barat yang memasuki masa panen bulan depan. Dengan sinergi dan kolaborasi seperti ini, diharapkan stabilitas ekonomi Jawa Barat dapat terjaga, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional.