Bingung Dahulukan Bayar Hutang atau Bagi THR? Simak Penjelasannya!

Ilustrasi bagi uang THR dan bayar hutang. (Foto: Dok Istimewa)

Bogortraffic.com, GAYA HIDUP – Seiring dengan mendekatnya momen lebaran, pertanyaan seputar pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi perbincangan yang hangat. Namun, bagi mereka yang memiliki utang menumpuk, pertanyaan yang muncul adalah: apakah lebih baik membayar utang terlebih dahulu atau membagi THR?

Pendapat tegas mengenai hal ini datang dari Buya Yahya, yang mengungkapkan pandangannya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV. Buya Yahya menegaskan bahwa jika seseorang memiliki utang yang jatuh tempo, lebih baik melunasi utang tersebut terlebih dahulu daripada memprioritaskan bagi-bagi THR.

Berita Lainnya

Buya Yahya memperingatkan agar tidak terjebak dalam membagi-bagikan THR hanya demi gengsi semata atau keinginan untuk terlihat makmur di hadapan keluarga. Ia menyoroti kondisi perantau yang mungkin enggan pulang kampung karena tekanan untuk membagi THR, padahal hidupnya masih dibayangi oleh cicilan.

Menurutnya, membayar utang yang sudah jatuh tempo adalah prioritas utama. Namun, jika jatuh tempo masih jauh, pembagian THR masih bisa dilakukan, asalkan ada rencana yang jelas untuk melunasi utang tersebut saat waktunya tiba.

Nasihat Buya Yahya sejalan dengan saran banyak perencana keuangan yang menekankan pentingnya memprioritaskan kebutuhan mendesak, termasuk pelunasan utang, dalam alokasi pengeluaran THR. Hal ini bertujuan untuk menghindari pemborosan dan memastikan bahwa THR digunakan secara bijaksana sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya.

“Sederhananya begini, saya berutang pada Anda Rp1 juta, saya janji akan bayar hari ini. Ternyata hari ini saya tidak bayar, tapi Anda mendengar saya bagi-bagi duit Rp1 juta. Apa kata Anda? Kan, marah yang punya uang,” tuturnya.

Penting untuk diingat bahwa momen lebaran seharusnya membawa kebahagiaan dan kedamaian, bukan menjadi beban tambahan karena masalah finansial. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengatur keuangan dan jangan biarkan utang menjadi penghalang untuk merayakan momen berharga ini dengan sukacita.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan