Bogortraffic.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, menegaskan bahwa transisi energi yang dilakukan pemerintah adalah langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Rembuk Nasional Transisi Energi di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (6/2).
Dalam pidatonya, Dadan menjelaskan bahwa dalam perdagangan internasional, pertanyaan tentang jejak karbon menjadi hal yang krusial.
“Misalnya, kalau kita produksi suatu barang, pabrik smelter, pabrik kimia, bahan makanan, ditanya carbon footprint bagaimana, dalam proses produksi CO2 berapa banyak yang dirilis. Ini ditanya kalau kita mau ekspor,” ujarnya di Acara Dikusi Publik bertajuk ”Diskografi Ekonomi Vol.01: Menuju Transisi Energi Berkelanjutan”
Dadan menyoroti bahwa bila produk perdagangan Indonesia belum memenuhi standar dunia terkait emisi karbon, hal tersebut dapat mengurangi daya saing produk-produk di Tanah Air.
Ia juga menekankan dampak dari kebijakan Carbon Border Tax yang akan diberlakukan di Eropa pada tahun 2026.
Sebagai contoh, Dadan memberikan perbandingan antara Indonesia dan Vietnam. Jika Indonesia masih menggunakan energi listrik dari PLN dalam proses produksi barang yang diekspor, sementara Vietnam memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan, Indonesia bisa dikenakan pajak yang lebih tinggi di pasar internasional.
Dalam konteks ini, Kementerian ESDM mencatat bahwa Indonesia memiliki potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang melimpah, termasuk energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, dan laut dengan total potensi mencapai 3.686 gigawatt (GW).
Dadan menekankan pentingnya memanfaatkan potensi ini secara optimal untuk menjaga daya saing Indonesia.
“Daya saing enggak boleh turun. Daya saing dipengaruhi bagaimana kita mengelola, memproses sumber daya alam yang kita punya,” tegas Dadan.
Dengan demikian, transisi energi menjadi langkah krusial dalam menjaga dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.