Bogor Traffic, Ekonomi – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia berhasil mencatat surplus selama 40 bulan beruntun hingga Agustus 2023.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa pada Agustus 2023, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD3,12 miliar. Surplus ini merupakan hasil dari kontribusi sektor non migas sebesar USD4,46 miliar, meskipun sektor migas mengalami defisit senilai USD1,34 miliar.
Amalia melanjutkan bahwa surplus yang tercatat pada Agustus 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia selama Januari hingga Agustus 2023 mencapai USD24,34 miliar. Meskipun mengalami penurunan dari total yang sama pada tahun 2022 yang mencapai USD34,89 miliar, surplus perdagangan tetap terjaga.
“Secara kumulatif, pada periode Januari hingga Agustus 2023, total surplus neraca perdagangan tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” tambah Amalia.
Dalam laporan tersebut, BPS mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia pada bulan Agustus 2023 mencapai USD22 miliar, menunjukkan kenaikan sebesar 5,47% dibandingkan dengan bulan Juli 2023. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai USD18,88 miliar, mengalami penurunan sebesar 3,53% dibandingkan dengan bulan Juli 2023.
Neraca perdagangan yang terus mengalami surplus merupakan indikasi positif untuk perekonomian Indonesia, meskipun tantangan global yang berkelanjutan tetap perlu diatasi untuk menjaga keseimbangan perdagangan di masa depan.