bogortraffic.com, BOGOR- Operasional transportasi massal Biskita Transpakuan di Kota Bogor, Jawa Barat, dipastikan tetap berlanjut meskipun subsidi dari pemerintah pusat akan habis pada akhir 2024. Pemerintah Kota Bogor menganggarkan Rp10 miliar melalui APBD 2025 untuk mendukung kelanjutan layanan ini.
Saat ini, Biskita Transpakuan beroperasi di empat koridor, yakni Koridor 1, 2, 5, dan 6. Namun, mulai 2025, operasional akan difokuskan pada dua koridor dengan load factor tertinggi berdasarkan evaluasi yang dilakukan.
Penjabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari, memastikan tidak akan ada perubahan halte dalam penyesuaian operasional tersebut.
“Koridor yang akan beroperasi adalah dua dari empat yang ada, dengan pertimbangan tingkat keterisian penumpang (load factor) yang paling tinggi dan secara ekonomi paling efisien. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil kajian dan penghitungan,” ujar Hery di Bogor, Sabtu (27/11).
Evaluasi yang dilakukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Pada September 2024, load factor Biskita Transpakuan mencapai:
- Koridor 1: 65,23%
- Koridor 2: 111,89%
- Koridor 5: 49,67%
- Koridor 6: 23,65%
Dengan angka tersebut, Koridor 2 menjadi yang paling tinggi dan melebihi target, sehingga diprioritaskan untuk tetap beroperasi.
Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil, mengungkapkan bahwa Rp10 miliar yang dianggarkan akan digunakan dengan skema pembelian layanan atau buy the service (BTS), seperti mekanisme yang berjalan selama ini.
“Anggaran ini cukup untuk operasional selama enam bulan ke depan. Kami akan mempercepat pembahasan anggaran perubahan pada 2025 agar layanan dapat terus berjalan,” kata Adityawarman.
Hery menambahkan bahwa Pemerintah Kota Bogor berkomitmen untuk memastikan kelangsungan transportasi massal sebagai bagian dari upaya meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas masyarakat.
“Kami optimistis Biskita Transpakuan dapat terus menjadi solusi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan di Kota Bogor,” pungkasnya.
Dengan dukungan dari DPRD dan evaluasi berkelanjutan, Biskita Transpakuan diharapkan mampu menjaga performa layanan, meski di tengah tantangan keterbatasan anggaran.