bogortraffic.com, BOGOR – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, dengan tegas menginstruksikan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor untuk menjaga netralitas selama masa kampanye Pilkada yang dimulai sejak 25 September. Pesan ini disampaikan Hery dalam apel rutin yang digelar di Balaikota Bogor, Senin (30/9).
Dalam arahannya, Hery memperingatkan bahwa keterlibatan ASN dalam kampanye politik akan berujung pada sanksi berat.
“Saya mengimbau seluruh ASN menghindari kampanye, karena sanksinya bisa dicopot dari jabatan,” tegasnya.
Selain menekankan pentingnya netralitas ASN, Hery juga menyoroti kedisiplinan yang harus dijaga oleh para pegawai pemerintah. Ia mengutip motivasi dari petinju legendaris, Mike Tyson, dengan menyatakan, “Disiplin adalah melakukan hal yang tidak menyenangkan dengan cara yang menyenangkan. Seperti tersenyum saat apel pagi meski mungkin tidak suka, tapi ini adalah bagian dari komitmen.”
Memasuki triwulan keempat di bulan Oktober, Hery juga menekankan pentingnya percepatan eksekusi program dan penyerapan anggaran, mengingat periode ini merupakan fase krusial di akhir tahun. Ia meminta setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk fokus menjalankan program yang sudah direncanakan sejak awal tahun, serta memastikan arus kas tidak hanya menjadi formalitas.
“Saya minta seluruh OPD konsisten. Arus kas yang direncanakan sejak awal jangan hanya formalitas, tapi benar-benar dipikirkan. Terlalu sering kita terjebak pada kebiasaan ini tanpa solusi konkret,” ujar Hery.
Lebih lanjut, Hery mendorong percepatan pelaksanaan program yang belum terlaksana serta meminta laporan atas kendala dalam penyerapan anggaran.
“Saya berharap penyerapan anggaran tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” tambahnya.
Menutup arahannya, Hery menyampaikan bahwa Pemkot Bogor sedang memfinalisasi rencana tahun 2025. Ia meminta agar perencanaan triwulan maupun bulanan tahun depan dicermati dengan baik untuk mencegah penundaan pelaksanaan. Jika ada program yang sering meleset, penempatannya harus dievaluasi dengan cermat.
“Perencanaan yang sering meleset harus dipertimbangkan, jangan ditempatkan di triwulan awal, meskipun kadang hal ini berkaitan dengan aturan dan dukungan dari Pemerintah Pusat,” tutup Hery.
Dengan fokus pada netralitas ASN dan percepatan penyerapan anggaran, Hery berharap Kota Bogor bisa mengakhiri tahun 2024 dengan capaian yang lebih baik.