72 Napiter di Indonesia Berjanji Setia kepada NKRI

Kegiatan 'Ikrar Setia Warga Binaan Tindak Pidana Terorisme terhadap NKRI' diikuti 72 napiter dari 9 lapas, yang terpusat di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jabar, Rabu (24/4/2024). (Foto: Dok. Lapas Gunung Sindur)

bogortraffic.com, GUNUNG SINDUR- Sebanyak 72 narapidana terorisme dari 9 lembaga pemasyarakatan (lapas) seluruh Indonesia menyampaikan ikrar dan bersumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan ini diselenggarakan secara tatap muka dan virtual di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.

Sekretaris Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Supriyanto, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu indikator pendukung pembinaan narapidana terorisme sejak 2020. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah narapidana terorisme saat ini mencapai 347 orang, tersebar di 61 lapas di seluruh Indonesia.

Berita Lainnya

“Persentase pencapaian dalam pembinaan narapidana terorisme telah melampaui target kinerja setiap tahunnya. Memasuki triwulan II 2024, jumlah narapidana terorisme yang telah menyatakan ikrar setia terhadap NKRI mencapai 168 orang atau 336% dari target pencapaian kinerja tahun 2024,” ungkapnya.

Plt Dirjenas, Reynhard Silitonga, menyatakan bahwa 72 narapidana yang bersumpah setia kepada NKRI diyakini siap mencintai negara dan menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Mereka diharapkan menjadi warga negara yang baik.

“Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh stakeholders yang telah mendukung pembinaan narapidana terorisme, termasuk BNPT, Densus 88, Kemenag, BIN, BPIP, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan instansi lainnya,” tambah Reynhard.

Narapidana yang mengikrarkan setia kepada NKRI berasal dari berbagai lapas di Indonesia, termasuk Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Lapas Khusus Kelas IIB Sentul, Lapas Kelas IIA Karawang, Lapas Kelas I Tangerang, serta beberapa lapas lainnya.

Setelah ikrar, seluruh narapidana menandatangani surat pernyataan, melakukan sikap hormat, dan mencium bendera Merah Putih. Acara dilanjutkan dengan pembacaan sila-sila Pancasila serta pekik yel-yel ‘NKRI harga mati’, dihadiri oleh saksi, rohaniwan, dan tamu undangan dari berbagai instansi, termasuk BNPT, Densus 88, TNI, Polri, dan Kementerian Agama.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan