KOTA BOGOR – Program Plastic Smart City yang digagas oleh Pemerintah Kota Bogor telah memperlihatkan hasil konkret. Saat mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) Mekarwangi, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengungkapkan kesuksesan program ini dalam mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi.
Program ini telah digagas sejak tahun 2022, dan seiring berjalannya waktu, program Plastic Smart City Kota Bogor membuahkan hasil yang mengesankan. Syarifah Sofiah, yang didampingi oleh Direktur Konservasi WWF Norwegia, Andrew Fitzgibbon, dan CMT Director Program WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar, menyatakan kebahagiaannya atas prestasi ini.
“Dalam waktu satu tahun, Kota Bogor berhasil menjadi salah satu kota yang menjalankan program Smart Cities Plastic. Ini luar biasa. Semoga kita tetap konsisten dalam pengelolaan sampah plastik,” ujar Syarifah Sofiah.
Selama kunjungan tersebut, Syarifah Sofiah mendapatkan penjelasan tentang proses pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi. Proses tersebut melibatkan pemilahan sampah plastik, pencacahan, dan pemanasan dalam mesin khusus yang menghasilkan produk seperti batang atau papan plastik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
“Dengan adanya TPS3R Mekarwangi, yang memiliki nilai tambah dalam mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi, diharapkan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan sampah plastik yang biasanya dibuang begitu saja. Ini adalah contoh nyata dari ekonomi sirkular yang merubah sampah yang tidak berguna menjadi produk bernilai,” tambah Syarifah Sofiah.
Dalam mendukung program Plastic Smart City, sejumlah titik penampungan sampah botol plastik telah disiapkan di berbagai lokasi di Kota Bogor. Sampah plastik yang diolah di TPS3R Mekarwangi berasal dari 60 RT yang bekerja sama dengan Satgas Ciliwung yang dipimpin oleh Een Irawan Putra.
CMT Director Program WWF Indonesia, Irfan Bakhtiar, mengungkapkan kebanggaannya atas peran yang dimainkan oleh WWF dalam mendukung program pengolahan sampah plastik Kota Bogor. Ia menekankan bahwa program ini bukan hanya memberikan manfaat bagi Kota Bogor, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat pada skala nasional.
Ketua Satgas Ciliwung, Een Irawan Putra, menjelaskan tentang edukasi dan pendampingan yang dilakukan kepada warga di berbagai RT binaan. Ini memiliki peran penting dalam mengubah perilaku masyarakat terkait pengelolaan sampah di Kota Bogor. Ia juga menginformasikan bahwa program ini telah berjalan selama seminggu dengan beberapa peningkatan yang akan terus dilakukan.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Jauhar Hidro Mekatron dan Rekam Nusantara Foundation, yang akan menggunakan produk dari TPS3R Mekarwangi sebagai bahan utama dalam pembuatan sumur resapan. Perjalanan pengolahan sampah plastik menjadi produk bernilai ini semakin memperlihatkan potensi besar dalam mengurangi limbah plastik dan mendukung visi Kota Bogor sebagai Plastic Smart City yang berkelanjutan.