bogortraffic.com, KABUPATEN BOGOR- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Rapat Koordinasi Rencana Kebutuhan Pangan Lokal. Dalam upaya mempercepat penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal dan mendorong pola konsumsi pangan yang lebih beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji, menyoroti ketergantungan masyarakat Kabupaten Bogor terhadap satu jenis karbohidrat utama, yaitu beras. Padahal, Kabupaten Bogor memiliki sumber pangan lokal yang kaya dan bergizi, seperti umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, dan buah, yang mampu mendukung pola konsumsi yang lebih beragam dan seimbang.
“Semakin beragam pola konsumsi pangan, semakin mendukung pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang ideal di Kabupaten Bogor,” ujar Bambam.
Bambam juga menegaskan bahwa rapat koordinasi ini adalah langkah strategis untuk mempercepat penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Hal ini sejalan dengan terbitnya Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, yang mulai berlaku sejak 15 Agustus 2024.
“Dengan adanya rakor ini, kami berharap dapat mendorong pola pangan baru di Kabupaten Bogor yang tidak hanya berorientasi pada beras. Kami ingin memastikan ketersediaan pangan lokal yang beragam, aksesibilitas pangan yang merata, serta terjangkau bagi seluruh masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Staff Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bogor menekankan pentingnya perencanaan pangan lokal yang matang untuk mendukung generasi yang sehat, aktif, dan produktif. Dengan potensi besar sumber daya lokal, seperti umbi-umbian (umbi jalar, talas, dan singkong), Kabupaten Bogor dapat mengurangi ketergantungan pada beras dan memperluas variasi pangan pokok masyarakat.
“Keanekaragaman pola konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada beras, tetapi juga mendukung sektor ekonomi daerah melalui peningkatan usaha olahan pangan lokal dan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Melalui langkah ini, Pemkab Bogor berharap dapat menciptakan pola konsumsi pangan yang lebih sehat dan ramah lingkungan, sekaligus memperkuat perekonomian lokal berbasis pangan.