Disnaker Kabupaten Bogor Tanggapi Aksi Demo Warga Cicadas Terkait Rekrutmen PT Darya Varia

Disnaker Kabupaten Bogor. (Foto: Dok. Ist)

bogortraffic.com, BOGOR- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bogor melalui perwakilan bidang Pengantar Kerja Ahli Muda, Rina, merespons aksi demonstrasi warga Desa Cicadas yang menuntut PT Darya Varia meningkatkan rekrutmen tenaga kerja lokal. Rina menyayangkan aksi tersebut dan menyarankan warga untuk melaporkannya ke pengawasan ketenagakerjaan guna mendapatkan solusi yang lebih efektif.

“Itu sayang sekali, ini bisa dilaporkan ke pengawasan ketenagakerjaan agar dapat memberi masukan kepada perusahaan, bukan hanya teguran,” ujar Rina.

Berita Lainnya

Rina menekankan pentingnya dialog antara warga dan perusahaan untuk memahami kendala yang dihadapi PT Darya Varia dalam merekrut tenaga kerja lokal. “Pengawasan bisa memberikan masukan terkait alasan PT tersebut tidak menginisiasi perekrutan warga setempat,” lanjutnya.

Selain itu, Rina menjelaskan bahwa setiap perusahaan biasanya memiliki kriteria kompetensi dalam penerimaan karyawan. Menurutnya, bila warga mampu memenuhi standar yang ditentukan, mereka akan dipertimbangkan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ketidakpuasan warga dapat disampaikan ke pengawasan ketenagakerjaan di tingkat provinsi untuk tindak lanjut.

“Keputusan penerimaan karyawan adalah hak perusahaan, dan Disnaker tidak bisa mengintervensi. Namun, sepengetahuan saya, hanya sekitar 2% warga setempat yang bekerja di perusahaan itu. Tentu, kompetensi yang diinginkan perusahaan harus terpenuhi,” tambah Rina.

Di sisi lain, perwakilan warga, Firman Kimung, dalam aksi demo tersebut mengajukan tuntutan alokasi tenaga kerja dengan komposisi 60% untuk warga lokal dan 40% untuk pekerja luar. Firman menyoroti minimnya jumlah pekerja lokal, terutama dari RW 2, yang hanya berjumlah tiga orang.

“Tuntutan kami 60-40. Saat ini, hanya sekitar tiga orang dari RW 2 yang bekerja di sini. Bahkan, banyak yang bekerja di sini merupakan keluarga turun-temurun,” ujar Firman.

Kasus ini mencerminkan ketegangan antara kebutuhan perusahaan dan harapan warga lokal akan kesempatan kerja, membuka diskusi lebih lanjut mengenai tanggung jawab perusahaan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan