Dibuka Hingga 24 Oktober, Museum Keliling Koleksi Kepresidenan Pamerkan Alunan Melodi Presiden

bogortraffic.com, Ragam – Museum Keliling Koleksi Kepresidenan dengan tema “Alunan Melodi Presiden” telah dibuka sejak 18 Oktober 2023 dan akan berlangsung hingga 24 Oktober 2023.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Museum dan Cagar Budaya Unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Sekretariat Negara, Pusat Studi Arsip Kepresidenan Arsip Nasional Republik Indonesia, Pemerintah Kota Bogor, Yayasan Bung Karno, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Yayasan Habibie dan Ainun, Pojok Gus Dur, serta Irama Nusantara.

Berita Lainnya

Pembukaan Museum Keliling ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya, bersama dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Fitra Arda, Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya, Ahmad Mahendra, dan Kepala Biro Pengelolaan Istana, Dharmastuti Nugroho.

Bima Arya menyatakan bahwa museum keliling ini merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan dan mengenal pemimpin melalui hobi, terutama untuk generasi Z dan milenial.

“Pendekatan ini sangat cocok untuk anak-anak sekarang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Pameran ini menampilkan dimensi humanis, koleksi, dan penyanyi favorit dari para presiden, memberikan wawasan tentang pemimpin melalui kegemaran mereka.

Salah satu koleksi yang ditampilkan adalah tentang musik tradisi sebagai identitas bangsa, seperti musik Lenso yang dipopulerkan oleh Presiden Soekarno sebagai alternatif terhadap musik luar yang digemari muda-mudi pada dekade 1950-an dan awal 1960-an.

Presiden Soekarno juga mempopulerkan Gamelan, dan pada 26 Agustus 1965, beliau menginginkan setiap desa memiliki gamelan, seperti yang disampaikan dalam pidato bertajuk “Bangunkan Kebudayaan Rakyat.” Koleksi juga mencakup musik lokal yang disukai oleh Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gusdur, Megawati, hingga SBY.

Selain pameran, museum ini menyajikan berbagai kegiatan seperti panggung budaya, tour sejarah, lokakarya, dan pojok ekspresi berupa permainan tradisional.

Pameran ini terbuka untuk umum dan menyasar terutama generasi muda sebagai pewaris estafet kepemimpinan di masa depan.

Ditempat yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Fitra Arda menyatakan bahwa museum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya masa lalu dan belajar dari pemimpin-pemimpin hebat di masa lalu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan