Bogor Traffic, Keuangan – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, mengumumkan komitmennya untuk memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia melalui empat langkah strategis.
“mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, mulai dari kapasitas pelaku, penguatan kelembagaan, sampai dengan penguatan infrastruktur pendukung,” katanya
Ia menyebut fokus pada kebijakan sektor keuangan syariah untuk mengembangkan inovasi kebijakan dan instrumen pasar sebagai alternatif skema pembiayaan.
Melibatkan penguatan gaya hidup halal melalui peran International Sharia Economic Festival (ISEF) dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) sebagai integrator strategis dan forum identifikasi peluang perdagangan berbasis syariah.
Juda Agung menekankan penguatan peran teknologi digital dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah.
“penguatan peran teknologi digital dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah,” kata Juda.
Meski demikian, dia mengakui sejumlah tantangan, termasuk meningkatnya kompetisi global dalam eksyar, rendahnya pangsa keuangan syariah, dan keterbatasan inovasi teknologi.
“Setidaknya ada tiga tantangan yang saat ini dihadapi, yakni meningkatnya kompetisi dari berbagai negara dalam merebut pangsa eksyar global, dimana saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Malaysia, Saudi Arabia dan UEA,” katanya.
“Yang terakhir, pemanfaatan inovasi teknologi yang masih terbatas,” tututpnya